Virus Corona Sudah Menyebar ke Seluruh Wilayah China

Jumlah korban tewas akibat wabah Novel Coronavirus (2019-nCov) atau virus corona baru, bertambah menjadi 170 orang.
Kapal Pesiar The Costa Smeralda yang membawa 6.000 penumpang tidak bisa berlabuh di pelabuhan dekat Roma, Italia karena diduga membawa penumpang yang terinfeksi virus corona. (Foto: BBC News)

Jakarta - Jumlah korban tewas akibat wabah Novel Coronavirus (2019-nCov) atau virus corona baru bertambah menjadi 170 orang. Kasus terbaru yang dikonfirmasikan, wabah telah masuk Tibet, ini menandakan seluruh wilayah di daratan China sudah terinfeksi virus yang mematikan itu.

Departemen Kesehatan China menyebutkan berdasarkan data terakhir 29 Januari 2020, jumlah yang terinfeksi virus corona telah mencapai 7.771 kasus. Seperti diberitakan dari BBC News, Kamis, 30 Januari 2020, wabah ini telah menyebar ke 15 negara.

Meskipun jumah yang terinfeksi di luar China relatif masih kecil, potensi penyebaran wabah ini jauh lebih besar.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengadakan pertemuan pada Kamis mendatang untuk membahas apakah wabah virus corona akan ditetapkan sebagai kondisi darurat kesehatan global. "Dalam beberapa hari terakhir perkembangan virus di beberapa negara, terutama penularan dari manusia ke manusia membuat kami khawatir," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Ghebreyesus memberikan contoh Jerman, Vietnam, dan Jepang, dimana ada kasus orang terinfeksi virus dari orang lain yang pernah pergi ke China. "Meskipun jumlah yang terinfeksi di luar China relatif masih kecil, potensi penyebaran wabah ini jauh lebih besar," ucapnya.

WuhanStaf medis mendatangi pasien di Rumah Sakit Pusat Wuhan. Sekitar 2.500 lebih pekerja medis akan tiba di Wuhan untuk membantu penangana virus corona. (Foto: THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO via Reuters)

Ia menyebutkan jumlah korban yang terinfeksi virus corona di China jauh lebih besar dibandingkan saat wabah sindrom pernafasan akut (Sars) pada awal 200-an, tapi jumlah korban jiwa tetap jauh lebih rendah. Sars dan virus corona sama-sama menyebakan penyakit pernafasan akut.

Para peneliti mencoba mengembangkan vaksin untuk melindungi orang terjangkit virus corona. Sebuah laboratorium di California, Amerika Serikat akan membuat vaksin yang akan diuji coba pada manusia di bulan Juni atau Juli mendatang.

Sementara itu sejumlah relawan telah disiapkan untuk membantu proses evakuasi ratusan warga asing dari Wuhan, Provinsi Hubei. Para relawan ini akan membantu orang-orang yang ingin keluar dari kota yang telah diisolasi pemerintah, dan pulang ke negara masing-masing.

Inggris, Australia, Korea Selatan, Singapura, dan Selandia Baru diperkirakan akan mengkarantina semua orang yang pernah bepergian ke Wuhan, selama dua minggu untuk memantau gejala dan menghindari penularan. Australia akan mengkarantina pasien terjangkit virus di Pulau Christmas. Sedangkan Singapura sedang membangun fasilitas karantina di Pulau Ubin.

Virus CoronaVirus Corona. (Foto: tass.com/EPA-EFE/Yuan Zheng)

Sementara itu, perkembangan lain, enam ribu penumpang kapal pesiar yang berlabuh di Roma dilarang turun setelah seorang wanita dari Makau dicurigai terserang virus corona. Rusia telah menutup perbatasan timur jauh dengan China yang berjarak sekitar 4.300 kilometer.

Perkembangan lainnya, penerbangan yang membawwa warga negara Inggris dan Korea Selatan telah meninggalkan Wuhan setelah sempat tertunda karena belum mendapat izin dari pemerintah China. Dua penerbangan dari Wuhan telah mendarat di bandara Tokyo. Tiga penumpang dinyatakan positif terkena virus corona, lapor media Jepang.

Berita lainnya, sekitar 200 warga Amerika Serikat (AS) telah diterbangkan keluar dari Wuhan, China dan diisolasi di sebuah pangkalan militer di California selama 72 jam. Sementara itu dua pesawat akan segera membawa warga negara Uni Eropa, dimana 250 warga negara Prancis berangkat dengan penerbangan pertama. India telah mengkonfirmasikan kasus pertama, yakni seorang siswa di negara bagian selatan Kerala yang belajar di Wuhan.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Benarkah Virus Corona Lebih Berbahaya dari Kanker?
Virus Corona dan kanker memang dikenal penyakit berbahaya yang bisa mengancam nyawa seseorang. Benarkah virus corona lebih berbahaya?
Benarkah Virus Corona Lebih Berbahaya dari Kanker?
Virus Corona dan kanker memang dikenal penyakit berbahaya yang bisa mengancam nyawa seseorang. Benarkah virus corona lebih berbahaya?
Khawatir Virus Corona, WHO Gelar Pertemuan Tertutup
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Komite Daruratnya akan melakukan pertemuan secara tertutup terkait penyebaran virus corona.