Virus Corona, Karyawan Twitter Boleh Kerja di Rumah

Twitter menyarankan karyawannya bekerja dari rumah untuk membantu menghentikan penyebaran virus corona jenis COVID-19.
Kuwait, Bahrain, Irak laporkan kasus virus corona terkait dengan Iran. (Foto: Antara)

Jakarta - Twitter menyarankan karyawannya bekerja dari rumah untuk membantu menghentikan penyebaran virus corona jenis COVID-19. Dalam sebuah postingan di blog, raksasa media sosial ini menyatakan wajib bagi staf di Hong Kong, Jepang, dan Korea Selatan untuk bekerja dari jarak jauh.

Perusahaan itu mengatakan "sangat mendorong" semua karyawan sebanyak 5.000 orang di seluruh dunia untuk tidak masuk kerja. Kebijakan itu keluar sehari pasca Twitter melarang semua perjalanan bisnis dan acara yang tidak penting. Perusahaan juga mengumumkan menarik diri dari konferensi South by Southwest di Austin, Texas, Maret ini.

South by Southwest merupakan konglomerasi tahunan film pararel, media interaktif, festival musik dan konferensi yang diselenggarakan bersama-sama, berlangsung pada pertengahan Maret di Austin, Texas, Amerika Serikat. Dimulai tahun 1987 dan terus bertumbuh dengan cakupan yang lebih luas. Pada 2017, konferensi berlangsung selama 10 hari dengan trek interaktif yang berlangsung selama lima hari, musik selama tujuh hari, dan film selama sembilan hari.

Kepala Sumber Daya Manusia Twitter, Jennifer Christie berkata,"Tujuan kami adalah untuk menurunkan kemungkinan penyebaran virus corona COVID-19 bagi kami - dan dunia di sekitar kami."

Logo TwitterLogo Twitter

Seperti diberitakan dari BBC News, Selasa, 3 Maret 2020, postingan juga menyoroti bahwa Twitter telah mengembangkan cara-cara untuk bekerja dari rumah selama beberapa waktu. "Meskipun ini adalah perubahan besar, kami bergerak menuju tenaga kerja yang lebih terdistribusi yang semakin jauh. Kami adalah layanan global dan berkomitmen untuk memungkinkan siapa saja, di mana saja untuk bekerja dengan Twitter," kata penjelasan perusahaan. 

CEO Twitter, Jack Dorsey telah lama mendukung pekerjaan jarak jauh. Pada November lalu, ia mengumumkan rencana untuk tinggal di Afrika hingga enam bulan ke depan.

Apa yang ditempuh Twitter serupa dengan yang diberlakukan oleh banyak perusahaan di Asia ketika virus corona menyapu kawasan ini. Namun langkah Twitter lebih jauh ke depan dibandingkan kebanyakan bisnis besar di Amerika Serikat sekita mereka merespon bawah tersebut.

Perusahaan teknologi terkemuka lainnya, termasuk Facebook dan Google telah menunda atau membatalkan konferensi di AS. Facebook juga sama dengan Twitter menarik diri dari konferensi South by Soutwest. Staf di kantor pusat Google di Dublin, Irlandia akan bekerja dari rumah ketika perusahaan menguji kesiapan menghadapi wbah. Namun, sebagian besar dari 8.000 pekerja diperkirakan akan kembali bekerja di kantor pada Rabu, 4 Maret 2020.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Tak Terdeteksi Kena Corona, WN Jepang Minum Obat
WNA Jepang yang menularkan Corona ke dua warga Depok tidak terdeteksi karena minum obat.
UEFA Bahas Dampak Virus Corona pada Piala Eropa 2020
UEFA bertemu untuk bahas dampak wabah virus corona terhadap Piala Eropa 2020 yang babak penyisihannya akan dimulai bulan ini
Inggris Gelontorkan Rp 769 Miliar Cegah Virus Corona
Inggris menggelontorkan dana bantuan sebesar Rp 769 miliar atau 45 juta untuk mencegah penyebaran virus corona di negara-negara berkembang.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi