Jakarta, (Tagar 23/5/2018) - Sebuah video menunjukkan sekelompok massa menghajar Hitler Nababan, anggota DPRD Karawang dari Fraksi Partai Demokrat. Beberapa bogem mentah dan tendangan dari massa yang mengamuk ditujukan kepadanya.
Peristiwa main hakin sendiri itu terjadi di Ruang Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Gedung Paripurna DPRD setempat, Selasa (22/5).
Pada mulanya, sebulan lalu (April 2018) Hitler mengunggah gambar meme mantan Ketua MPR RI Amien Rais membonceng Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di atas kompresor, di grup WhatsApp Banggar DPRD Karawang. Pada meme itu, Rizieq Shihab mengenakan pakaian yang kurang pantas.
Beberapa menit kemudian Hitler menghapus unggahannya itu setelah ada yang memperingatkannya. Ia mengaku khilaf dan minta maaf pada semua anggota yang berada dalam grup WhatsApp.
Entah bagaimana meme itu terunggah di media sosial pada Selasa (22/5), tersebar ke publik, mendadak ramai hingga memantik amarah massa.
Sekelompok orang menyebut diri Forum Masyarakat Karawang (FMK) menggeruduk gedung DPRD Karawang. Mereka menyebar, mencari Hitler Nababan.
Seorang anggota FMK, Yayan Sopian, menilai, apa yang dilakukan Hitler telah menyinggung umat Islam. Menurutnya, Rizieq Shihab dan Amien Rais merupakan tokoh Islam yang disegani.
Yayan mengatakan, seharusnya hal tersebut tidak dilakukan oleh seorang anggota dewan. Alasannya cuma becanda, tapi itu sudah keterlaluan. Apalagi meme tersebut sudah diketahui umum karena sudah tersebar di mana-mana, sehingga bukan lagi grup internal.
Selasa (22/5) sekitar pukul 15.00 Wib massa berkumpul di halaman parkir DPRD Karawang.
Dalam kesempatan itu Hitler bersedia meminta maaf secara terbuka sesuai tuntutan massa. Namun, saat Hitler dan anggota dewan yang lain sedang merumuskan dialog, massa merangsek masuk dan mengeroyok Hitler hingga wajahnya babak belur.
Beruntung kemudian Kepala Kepolisian Resor Karawang Slamet Waloya beserta jajaran datang ke lokasi kejadian. Empat anggota masyarakat diamankan ke Mako Polres terkait peristiwa pengeroyokan tersebut.
Slamet Waloya mengatakan bahwa pihaknya bersama unsur pemerintah daerah akan menjembatani agar masyarakat bersama Hitler Nababan bisa berdialog dengan aman. Ada atau tidaknya unsur penghinaan dalam penyebaran meme, akan didalami lebih lanjut.
Ketika Hitler bisa dilepaskan dari keroyokan massa, massa masih bergerombol di halaman parkir.
Ketua Fraksi Demokrat Pendi Anwar menerobos kerumunan. Ia berbicara kepada sekelompok orang. Di antara mereka, terdapat tokoh organisasi kemasyarakatan dan beberapa politikus Karawang. Pendi meminta maaf atas nama Hitler dan partai. Ia berharap masalah ini bisa selesai dan semua pihak bisa berdamai.
Orang-orang dari kerumunan massa itu berteriak-teriak mengatakan bahwa tak semudah itu damai.
Keadaan begitu menegangkan hingga beberapa tokoh masyarakat dan Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari datang untuk mendinginkan suasana.
Ketika Ahmad mengajak massa salat Asar, massa membubarkan diri.
Setelah Gedung Paripurna tak lagi terkepung, Hitler Nababan dilarikan ke rumah sakit. (af)