Usul, Gayo-Alas Layak Menjadi Destinasi Geopark

“Saya pikir tanah Gayo Alas bisa diusulkan untuk destinasi itu, apalagi kita punya Danau Lot Tawar, Burni Telong dan lainnya," kata Reza Fahlezi.
Warga antusias menyaksikan acara Gayo Alas Moutain Internasional (GAMIFest) 2018 yang diselenggarakan di dataran tinggi Gayo lapangan Musara Alun, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah. (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Takengon, (Tagar 16/9/2018) - Gayo-Alas kawasan dataran tinggi di Aceh yang berada di punggung pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut dinilai cukup cocok dijadikan destinasi wisata Geopark (Taman Bumi).

Asisten Deputi Destinasi Wisata Zona II Kementrian Pariwisata (Kemenpar) Reza Fahlevi mengatakan, tanah Gayo tidak hanya memiliki seni, budaya dan hasil alam yang berlimpah. Tapi juga layak diusul sebagai destinasi geopark.

Ada sejumlah keindahan yang berupa warisan geologis, keindahan alam dan budaya yang berkembang di Gayo-Alas. Taman Bumi ini nantinya dapat dipergunakan warisan geologi yang berkelanjutan, sehingga bisa menjadi wisata edukasi setiap wisatawan yang berkunjung.

“Saya usulkan tanah Gayo sebagai destinasi geopark. Saya pikir tanah Gayo Alas bisa diusulkan untuk destinasi itu, apalagi kita punya Danau Lot Tawar, Burni Telong dan lainnya," kata Reza Fahlezi pada pembukaan Gayo Alas Mountain Internasional Festival (GAMIFest) 2018 di lapangan Musara Alun, Takengon, Jumat (14/9) lalu.

The Power of NatureGAMIFest 2018 mengangkat tema ‘The Power of Nature’ berlangsung di empat kabupaten, yaitu Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara. (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Reza juga menyebutkan, Gayo sudah mendunia dengan tiga potensi. Pertama kopi, kedua Saman, dan ketiga Leuser. Ketiganya menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Oleh karena itu, Reza mengusulkan agar dapat ditambah dengan destinasi geopark. Tentu nantinya akan mendongkrak sektor perekonomian masyarakat di dataran tinggi Gayo.
“Potensi ini menjadi kekuatan memberikan manfaat ekonomi,” ucapnya.

Sementara itu Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyambut baik memasukkan Gayo-Alas sebagai wilayah pengembangan destinasi wisata di Indonesia. Dengan kerjasama ini melalui sektor pariwisata dan budaya memberi dampak besar untuk kemajuan Aceh.

“Insya Allah, Gayo–Alas akan berkontribusi besar menjadikan Aceh sebagai salah satu tujuan wisata terbaik di Indonesia, sekaligus sebagai lokasi investasi menjanjikan di masa depan,” kata dia.

Nova mengatakan, pelaksanaan GAMIFest 2018 ini merupakan pertanda besarnya dukungan tersebut dan titik awal memajukan pariwisata di dataran tinggi Gayo. Untuk itu ia meminta kepada masyarakat Gayo dan Alas menyambut baik dan tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.

“Dengan demikian kita akan siap menyongsong masa depan  yang lebih gemilang, menjadikan Gayo–Alas semakin diperhitungkan di tingkat nasional,” sebutnya.

Antusiasme Warga Gayo

Sementara itu, masyarakat antusias menyaksikan acara Gayo Alas Moutain Internasional (GAMIFest) 2018 yang perdana diselenggarakan di dataran tinggi Gayo lapangan Musara Alun, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah.

Meskipun diguyur hujan, tak membuat surut niat masyarakat dataran tinggi Gayo memadati arena pembukaan GAMIFest 2018. Semua masyarakat rela basah dan berdiri dalam rintikan hujan. Tak ada yang pindah, meskipun hujan terus mengguyur sejak awal dimulai acara.

GAMIFest 2018 ini mengangkat tema ‘The Power of Nature’ berlangsung di empat kabupaten, yaitu Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara. Even terakbar yang pernah digelar di dataran tinggi Gayo ini akan berlangsung sejak 14 September sampai dengan 24 November 2018.

Ada sejumlah kegiatan digelar selama GAMIFest 2018, seperti Handycraft dan Photo Expo, Pentas Wonderful Gayo Alas, Jet Ski Exhibition, Paramotor Show.

Kegiatan lain yang ditunggu-tunggu adalah Takengon Rafting, Pacu Kuda Tradisional yang sudah menjadi tradisi di dataran tinggi Gayo. Lalu ada lomba perahu tradisional di danau Laut Tawar, Camping 100 Tenda.

Agenda lain yang juga ditunggu-tunggu adalah Burni Telong Expedition, akan menaiki gunung salah satu tertinggi di Aceh.  Burni Telong Expedition juga bagian dalam memeriahkan GAMIFest 2018 yang digelar di empat kabupaten.

“Kita berharap GAMIFest ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat,” kata Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar dalam sambutannya.

Ia berharap, kegiatan ini akan terus berlangsung di dataran tinggi Gayo dan Alas. Tujuan utamanya adalah untuk mempromosikan destinasi wisata dan berbagai potensi sumber daya alam yang ada di dataran tinggi Gayo dan Alas.

“Harapan kami ini bukan yang pertama dan terakhir, tetapi terus dilakukan,” ujarnya. []

Berita terkait
0
Rusia dan China Jadi Target Konsep Strategis NATO Terbaru
Dalam dokumen aliansi militer Barat yang dibentuk pasca Perang Dunia II Rusia disebut sebagai "ancaman langsung yang paling signifikan"