Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk virus corona atau Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan masih terjadi penambahan kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia. Hingga pukul 12.00, Jumat, 24 April 2020 total kasus positif corona sebanyak 8.211 orang.
"Penambahan itu didapatkan dari kasus positif yang terkonfirmasi hari ini adalah 436 orang. Sehingga total menjadi 8.211 orang," ucap Achmad Yurianto di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Jumat, 24 April 2020.
Berdasarkan catatannya, meski ada penambahan kasus positif ada juga penambahan pasien yang sembuh dari Covid-19 sebanyak 42 orang. Dengan peta sebaran pasien sembuh di DKI Jakarta sebanyak 327 orang, Jawa Timur sebanyak 128 orang, Jawa Barat sebanyak 90 orang, Sulawesi Selatan sebanyak 81 orang, dan Jawa Tengah 58 orang.
"42 pasien sembuh sehingga total menjadi 1.002 orang," ujar dia.
Namun, hingga hari ini menurut dia masih terjadi penambahan kasus yang meninggal setelah terkonfirmasi positif Covid-19. "Dan 42 orang meninggal, total menjadi 689 orang," tuturnya.
Baca juga: Dilarang Mudik, Begini Aturan Pengguna Transportasi
Ia menjelaskan hingga saat ini sudah melakukan pemeriksaan rapid test PCR terhadap 60.054 ribu spesimen dan jumlah kasus yang diperiksa sudah mencapi 50.563 ribu orang lebih. Dari pemeriksaan, hasil positif sampai dengan hari ini 8.211 orang yang positif terkonfirmasi dengan menggunakan real time PCR. Sedangkan hasil negatif sebanyak 39.943 orang.
Pemantauan sudah juga dilakukan terhadap orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 197.951 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 18.031 orang yang menunggu hasil PCR.
Karena penyebaran sudah terjadi di seluruh provinsi Indonesia, pihaknya mengimbau pada semua pihak untuk memutus penyebaran Covid-19 dengan tetap tinggal di rumah, menggunkan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, jaga jarak, dan jangan bepergian.
Terkait umat muslim yang menjalankan ibadan Ramadan, ia mengimbau untuk menjalankan bersama keluarga. Karena di luar rumah tidak pernah diketahui siapa yang membawa virus.
Ia juga mengingatkan jangan mudik karena berpotensi menulari orang-orang di kampung. Karena kata dia sangat mungkin terjadi penularan yang tidak diketahui seperti di kendaraan, terminal, stasiun, rest area, atau mungkin toilet umum sepanjang perjalanan.
Jika harus benar-benar ke luar rumah ia menyarankan untuk menggunakan masker dan membatasi waktu ke luar rumah. Ia juga mengimbau untuk menghindari kerumunan, menggunakan kendaraan umum yang penuh sesak, tidak makan di luar rumah, dan menggunakan jasa pengantaran makanan. []