Update C-19 di Aceh: 1.292 Positif, 564 Sembuh

Pasien baru C-19 sebanyak 32 orang itu berasal dari Aceh Selatan dan Banda Aceh masing-masing 8 orang.
IDI Kota Banda Aceh sedang bersiap membagikan multivitamin C kepada tenaga medis di RSUZA, Banda Aceh, Selasa, 24 Maret 2020. (Foto: Tagar/Ahmad Mufti)

Banda Aceh - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan C-19 Aceh, Saifullah Abdulgani menyebutkan jumlah akumulatif C-19 di Aceh pada 26 Agustus 2020 pukul 15.00 WIB mencapai 1.292 orang, dengan rincian 687 orang dalam penanganan tim medis di rumah sakit rujukan atau isolasi mandiri, 564 orang dinyatakan sembuh, 41 orang meninggal dunia.

"Hari ini dilaporkan 32 orang penderita baru. Sementara pasien yang sembuh dilaporkan 8 orang, tidak ada pasien C-19 yang meninggal dunia," kata Saifullah, Rabu, 26 Agustus 2020 malam.

Lanjut Saifullah, pasien baru C-19 sebanyak 32 orang itu berasal dari Aceh Selatan dan Banda Aceh masing-masing 8 orang, dan Aceh Besar 5 orang. Sementara warga Bireuen, Bener Meriah, dan Aceh Tengah, sama-sama 2 orang.

Hari ini dilaporkan 32 orang penderita baru. Sementara pasien yang sembuh dilaporkan 8 orang, tidak ada pasien C-19 yang meninggal dunia.

“Ada 5 orang positif lainnya masing-masing dari Aceh Barat, Pidie, Aceh Utara, Simeulue, dan Aceh Tamiang,” katanya.

Selain itu, Saifullah melaporkan pasien C-19 yang dinyatakan sembuh bertambah lagi sebanyak 8 orang, yakni 5 orang warga Aceh Utara, dan 3 orang lainnya dari Banda Aceh, Kota Lhokseumawe dan Aceh Timur.

Sementara itu, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) secara akumulasi menjadi 234 orang. Ada penambahan PDP baru sebanyak 6 orang. Dari jumlah tersebut, 32 PDP dalam penanganan tim medis dan 188 telah sembuh dan 14 orang lainnya meninggal dunia.

Sedangkan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di seluruh Aceh hari ini bertambah 4 orang, yang secara akumulatif menjadi 2.474 orang. 

"Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.407 orang sudah selesai masa pemantauan, dan sebanyak 67 orang dalam pemantauan Tim Gugus Tugas C-19," katanya.

Menurut Saifullah, kasus C-19 terus bertambah apabila protokol kesehatan diabaikan. Cuci tangan pakai sabun di bawah air yang mengalir selama 20 detik, menjaga jarak fisik dengan orang lain, dan disiplin memakai masker pada saat berada di luar rumah, merupakan hal-hal sederhana yang mestinya bisa dilaksanakan semua orang.

Penularan virus corona dipercaya hanya melalui percikan air liur saat terbatuk atau bersin, terlalu berdekatan saat berbicara, atau tangan menyentuh benda yang tercemar air liur atau cairan hidung penderita. Karena itu dianjurkan cuci tangan sesering mungkin.

“Mari kita patuhi protokol kesehatan agar virus corona tidak menginfeksi diri, keluarga, tetangga, dan orang-orang lain yang berinteraksi dengan kita,” ujarnya. []

Berita terkait
Kronologi BNN Temukan Ladang Ganja 5 Ha di Aceh
Ladang ganja seluas 10 Hektare berada di Desa Jurong, Aceh Utara dan saat ditemukan 10 ribu batang ganja sudah siap panen.
Gadis 14 Tahun di Langsa Aceh Alami Pelecehan Seksual
Secara umum korban pelecehan seksual di Polres Langsa Aceh kebanyakan gadis dibawah umur.
Buruh di Aceh Gelar Aksi di Gedung Dewan
Aliansi Buruh Aceh menggelar aksi unjuk rasa di halaman Gedung DPRA di Banda Aceh pada Selasa, 25 Agustus 2020 sore.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.