UGM Beri Hamengku Buwono IX Award untuk Jusuf Kalla

UGM Yogyakarta memberikan penghargaan HB IX Award kepada Jusuf Kalla karena dinilai berjasa dalam bidang sosial kemasyarakatan.
Jusuf Kalla menerima HB IX Award dari Rektor UGM Panut Mulyono yang didampingi Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, Paripurna. (Foto: Tagar/Switzy Sabandar)

Yogyakarta - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), menerima Anugerah Hamengku Buwono (HB) IX atau HB IX Award dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dalam puncak peringatan Dies Natalis ke-70 dan Lustrum ke-14 UGM di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, Kamis, 19 November 2019.

JK dinilai sebagai tokoh yang berjasa dalam bidang sosial kemasyarakatan. Ia juga berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan kualitas berpikir dan kesejahteraan masyarakat. JK juga berperan aktif dalam kemajuan, kemakmuran, dan perdamaian umat manusia. “Penghargaan ini menjadi penting dan berarti bagi saya,” ujar JK.

Pria kelahiran 15 Mei 1942 ini menilai sejarah HB IX dan Gadjah Mada adalah tokoh-tokoh besar. HB IX merupakan tokoh besar yang berjuang dan mempertahankan kemerdekaan, sedangkan Gadjah Mada dikenal sebagai pemersatu Nusantara.

Menurut JK, saat ini tugas masyarakat Indonesia adalah melanjutkan perjuangan HB IX. Dia berupaya melakukan hal itu selama menjadi pejabat negara.

Rektor UGM Panut Mulyono berpendapat JK layak menerima penghargaan ini karena berperan dalam penyelesaian konflik-konflik sosial di masyarakat. “Dia dikenal sebagai juru damai yang tidak pernah kehabisan solusi dalam menyelesaikan konflik,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, UGM juga memberikan Anugerah UGM atau UGM Award kepada Hasto Wardoyo dan Mudijati Gardjito karena dedikasinya dalam bidang kemasyarakatan dan mempraktikkan ilmunya untuk kepentingan masyarakat. UGM Award ditujukan kepada Hasto Wardoyo selama menjabat sebagai Bupati Kulon Progo periode 2011-2016 dan 2016-2019.

Dia dikenal sebagai juru damai yang tidak pernah kehabisan solusi dalam menyelesaikan konflik.

Hasto yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKB) merasa terkejut sekaligus bangga. “Saya dedikasikan penghargaan ini untuk masyarakat Kulon Progo yang sudah mengajarkan saya mengentaskan kemiskinan dengan semangat gotong royong,” tuturnya.

Selama menjabat sebagai Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo dikenal dengan inovasi kebijakan. Slogan Bela Beli Kulon Progo yang digaungkan menjadi semangat dalam setiap aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat Kulon Progo.

Ia mendorong BUMD memproduksi air mineral dalam kemasan yang diberi nama Airku, mengembangkan batik Kulon Progo, Geblek Renteng, dan mewajibkan siswa serta PNS mengenakannya, mempopulerkan senam Angguk yang merupakan inovasi dari Tari Angguk khas Kulon Progo.

Selain itu, Hasto juga melaksanakan padat karya sehingga masyarakat mendapat peluang kerja sekaligus membangun wilayah tempat tinggal masing-masing.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta
Yogyakarta ditetapkan sebagai daerah istimewa melalui UU, Yogyakarta bukan provinsi sehingga gubernur tidak dipilih tapi sultan diangkat oleh DPRD
Keraton Yogyakarta Setelah Meja Sultan HB VIII Rusak
Keraton Yogyakarta tidak melarang wisatawan selfie atau memotret usai kejadian meja Sultan HB VIII rusak akibat ulah wisatawan yang sedang selfie.
Dana Keistimewaan Yogyakarta Layak Jadi Percontohan
Danais untuk Yogyakarta dianggap sebagai permodelan yang tepat. Anggaran yang dikucurkan pusat ini berpeluang meningkatkan kesejahteraan rayat.
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"