Kata Sultan HB X Soal Terduga Teroris di Yogyakarta

Sri Sultan HB X menilai kondisi Yogyakarta yang aman menjadi tempat persembunyian teroris. Warga yang masa bodoh semakin membuat teroris nyaman.
Gubernur DIY Sri Sultan HB X menilai adanya kemungkinan anggapan teroris bahwa Yogyakarta adalah tempat persembunyian yang aman. (Foto: Tagar/Ratih Keswara)

Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menilai Yogyakarta menjadi lokasi yang aman bagi teroris bersembunyi. Alasannya kondisi Yogyakarta yang cenderung aman dan damai memungkinkan teroris merasa nyaman.

Seperti diketahui Densus 88 pada Rabu 18 Desember 2019 menggeledah tiga rumah di lokasi yang berbeda. Dua lokasi di Kota Yogyakata yakni di Kecamatan Kraton dan Mergangsan dan satu di Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman.

Sri Sultan mengibaratkan Yogyakarta seperti tumpukan sekam, yang ternyata di dalamnya terdapat sepercik api. Kondisi Yogyakarta yang aman mungkin lantas membuat masyarakat lengah. 

"Kalau sudah seperti ini, tentu bisa jadi tempat persembunyian, mereka (teroris) merasa aman,” kata Sultan saat ditemui di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis 19 Desember 2019.

Raja Keraton Yogyakarta ini mengatakan kondisi ini juga dipicu dengan keadaan di mana masyarakat Yogyakarta sudah sering masa bodoh dengan kondisi di sekitarnya. Itulah alasan dibentuknya Jaga Warga, dengan harapan Jaga Warga dapat menjalani kewajibannya. 

“Masyarakat sekarang disuruh lapor Pak Lurah atau Pak Dukuh kalau ada tamu menginap saja susah. Makanya Jaga Warga bisa lebih dioptimalkan. Semoga hal-hal seperti teroris begini bisa dideteksi lebih awal,” ujarnya.

Kalau sudah seperti ini, tentu bisa jadi tempat persembunyian, mereka (teroris) merasa aman.

Jaga Warga merupakan program pengoptimalan peran dan komunikasi warga dan perangkat desa dalam menjaga keamanan dan ketertiban di masing-masing wilayah.

Sri Sultan mengatakan dengan kejadian penangkapan terduga teroris di Yogyakarta di tiga lokasi yang berbeda ini bisa menjadi pembelajaran bersama. Teroris itu memiliki kecenderungan adalah pendatang yang tinggal di kos-kosan, tapi belum tentu mahasiswa. “Yang penting, masyarakat tidak masa bodoh kalau ada penghuni baru yang tertutup,” katanya.

Seperti yang telah diberitakan Tagar, Densus 88 telah menangkap sepasang suami istri terduga teroris usai menggeledah sebuah rumah di Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakata.

Sebelumnya, polisi berseragam lengkap juga menggeledah rumah di Kampung Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta serta menggeledah rumah di wilayah Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Kapolresta Yogyakarta, Komisaris Besar Polisi Armaini pun membenarkan adanya penggeledahan dan penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 di Kota Yogyakarta. Namun Armaini enggan menjelaskan detail penangkapannya. “Ya memang ada kegiatan itu (penangkapan, red). Kami cuma back up," jelasnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Tiga Rumah di Yogyakarta yang Digeledah Densus 88
Densus 88 dalam sehari menggeledah tiga rumah di Yogyakarta. Dua di kota dan satu di Sleman. Berikut alamat ketiga rusak tersebut.
Densus 88 Amankan Suami Istri di Yogyakarta
Tim Densus 88 menggeledah rumah di Kota Yogyakarta. Sepasang suami istri diamankan dalam penggeledahan itu. Sejumlah barang juga disita petugas.
Polisi Seragam Lengkap Geledah Rumah di Yogyakarta
Sebuah rumah di wilayah Kecamatan Kraton, Yogyakarta digeledah oleh polisi berseragam lengkap. Polisi belum memberikan keterangan mengenai hal itu.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.