Turis Malaysia Datang ke Humbahas, Tak Ada Halal Haram

Di sana mereka tidak mengenal apa itu haram halal. Para turis itu nyaman dengan apa yang mereka nikmati.
Tampak para tamu dari negara Malaysia sedang berada di homestay KSU POM Humbahas. (Foto: Istimewa)

Humbahas - Sejumlah turis dari negara Malaysia, Arab Saudi dan Singapura pernah datang ke lokasi agrowisata kopi dan menginap di Desa Nagasaribu, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbahas, Sumatera Utara.

Di sana mereka tidak mengenal apa itu haram halal. Para turis itu nyaman dengan apa yang mereka nikmati.

"Kemarin tamu dari negara Malaysia, Singapura, Saudi Arabia dan negara lain kami menyatu di sini. Tidak ada haram dan halal. Yang mereka inginkan cukup ramah, jujur, bersih dan aman," ungkap Gani Silaban, pegiat agrowisata kopi di Kabupaten Humbahas, Sabtu 31 Agustus 2019.

Hal ini dilontarkan Gani, bahwa konsep wisata halal atau wisata bersyariah yang diwacanakan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, terlepas apa kepentingannya, sebenarnya juga akan bertentangan dengan kearifan lokal.

"Karena budaya kita sudah diwariskan dari lelehur atau nenek moyang suku Batak," katanya.

Itu sebabnya, kata Gani, penolakan konsep halal, secara terbuka telah dilakukan oleh barbagai elemen masyarakat termasuk dari pemerintah di Kawasan Danau Toba sendiri.

"Secara pribadi, senang dengan statemen pemerintah dan berbagai kalangan. Itu artinya berbagai suku, adat, agama dan budaya bebas menikmati keindahan Danau Toba dengan khas tradisi yang masih kental," kata Ketua Kelompok Serba Usaha Petani Organik Mandiri (KSU-POM) Humbang itu.

Strategi Wisata

Perlu diingat, sambungnya, Kawasan Danau Toba masuk destinasi skala prioritas. Nah, dalam hal ini pihak KSU POM Humbang sendiri sudah mempersiapkan diri, terutama dalam konsep wisata agrowisata kopi.

RM Batak dan Padang di TaputTerlihat rumah makan Padang dan Batak berdampingan di Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara.(Foto: Tagar/Karmawan Silaban)

"Dalam wisata kopi dan live in, dengan konsep kreatif untuk menggali potensi yang ada," kata pria yang juga barista ini sembari menyodorkan segelas kopi setelah diracik.

Di ruangan "bengkel kopi" miliknya, tersusun rapi kemasan kopi bubuk dari berbagai ukuran. Di sana ada sejumlah para calon barista dan barista. Mereka adalah tim KSU POM Humbang, yang disebut dengan My Coffee My Adventure.

"Untuk kopi, kami sudah mendunia. Kita masukkan sebagai stimulus mendatangkan wisatawan dari berbagai negara, suku, agama dan berbagai budaya. Akan menjadi satu, ketika menikmati yang kami sajikan," kata Gani, sesekali dengan bahasa Jepang.

Menurut dia, konsep menyediakan paket wisata tidak harus mahal apalagi yang disebut dengan wisata halal. Paket agrowisata didukung ketersedian fasilitas homestay cukup memikat dan dinikmati.

"Menyediakan paket wisata agrowisata dikemas sebagai perjalanan wisata alam, tur kopi di lahan pertanian kopi milik petani. Sudah pasti akan kita suguhi mereka. Wisata panorama alam, situs sejarah dan wisata lainnya," kata dosen di Doloksanggul itu.

Dia katakan, kolaborasi sesama para pelaku usaha dibangun dengan konsep saling menguntungkan. Komunitas pelaku usaha dari beragam komoditi produksi UKM meski berbeda, akan menjadi satu dalam setiap peluang usaha.

"Sekecil apa perbedaan, akan menjadi satu. Karena melekat falsafah Batak yaitu Dalihan Natolu. Karena terdiri dari berbagai suku, agama dan kebudayaan," ujar Gani.

Menyoal konsep pembangunan, dia menawarkan kepada pemerintah agar benar-benar pro rakyat, melakukan pemetaan program pembangunan yang terukur.

"Nah, kami melihat pemerintah dalam mewacanakan konsep pembangunan tidak terukur. Karena tidak berdasarkan hasil kajian dan analisis. Kerap masyarakat berbenturan," katanya.

Masyarakat di Kawasan Danau Toba, sambungnya, membutuhkan pendampingan dari pelaku usaha dan pemerintah. Agar Danau Toba sebagai KSPN dapat dinikmati masyarakat, karena berdampak terhadap peluang usaha.

Disebutkan, banyak hal yang sudah didapat dari kerja keras selama ini. Wisatawan berbagai negara sudah menikmati paket wisata yang mereka sajikan di spot agrowisata kopi.

Tercatat di buku tamu, Gani mengatakan sebanyak 60 hingga 80 turis mancanagera tiap tahun dari belahan dunia baik dari Amerika, Kanada, Asia, Afrika, Eropa, Amerika Selatan mengunjungi bengkel kopinya.[]

Berita terkait
Festival Babi Danau Toba Bakal Digelar di Muara
Festival Babi Danau Toba yang dicetuskan oleh aktivis lingkungan, Togu Simorangkir benar-benar serius dikerjakan.
Gubsu Jangan Picu Isu SARA dalam Membangun Danau Toba
Sutrisno Pangaribuan menyebut pernyataan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dengan wisata halal sangat kontroversial.
Penolakan Wisata Halal di Kawasan Danau Toba
Pernyataan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi soal kawasan Danau Toba akan dijadikan wisata halal akhir-akhir ini ramai diperbincangkan.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)