Jakarta – Tuntutan pidana terhadap seorang eksekutif perusahaan komunikasi raksasa China, Huawei Technologies, telah diakhiri sebagai bagian dari kesepakatan dengan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS). Hal itu membuka jalan baginya untuk kembali ke China.
Kesepakatan dengan Direktur Keuangan (CFO) Huawei, Meng Wanzhou, itu juga mengakhiri kasus yang telah mengeruhkan hubungan antara Washington dan Beijing. Hal itu diungkapkan di pengadilan federal di Brooklyn hari Jumat, 24 September 2021.
Kesepakatan itu meminta Departemen Kehakiman AS untuk menghentikan kasus itu Desember 2021 mendatang, atau empat tahun setelah penangkapan Meng, jika Meng memenuhi persyaratan tertentu. Meng adalah putri Ren Zhengfei. pendiri perusahaan Huawei.
Kesepakatan yang dikenal sebagai perjanjian penuntutan yang ditangguhkan itu, mengakhiri pergulatan hukum dan geopolitik selama bertahun-tahun yang tidak hanya melibatkan AS dan China, namun juga Kanada, tempat Meng tinggal sejak penangkapannya di sana pada Desember 2018.
Meng muncul melalui konferensi video pada sidang hari Jumat, 24 September 2021. Kesepakatan itu dicapai ketika Presiden Joe Biden dan Presiden China, Xi Jinping berupaya meredakan ketegangan publik, bahkan ketika kedua negara dengan ekonomi kuat di dunia itu berselisih dalam berbagai masalah seperti keamanan siber, perubahan iklim, hak asasi manusia, serta perdagangan dan tarif.
Seorang juru bicara Huawei menolak berkomentar, dan juru bicara Departemen Kehakiman di Washington tidak menanggapi sebuah email yang memintanya untuk berkomentar (ps/pp)/voaindonesia.com. []
Kanada Sebut Tidak Ada Alasan Hentikan Kasus Eksekutif Huawei
Intelijen Kanada: Kasus Huawei akan Kejutkan Dunia
China Desak AS Hentikan Larangan Bisnis untuk Huawei
Larangan AS untuk Huawei Diperpanjang Hingga 2021
