Tradisi Warga Magelang Rayakan Hari Pers Nasional

Warga Kampung Potrosaran, Kota Magelang mengapresiasi profesi jurnalis dengan merayakan Hari Pers Nasional. Peringatan itu atas inisiatif sendiri.
Warga kampung Potrosaran, di Kelurahan Potrobangsan, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang melakukan kirab menyambut Hari Pers Nasional 9 Februari, Rabu 5 Februari 2020. (Foto: Tagar/Ambar)

Magelang - Warga Kampung Potrosaran, di Kelurahan Potrobangsan, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang punya tradisi yang jarang ditemui kampung lain. Mereka selalu ikut bersuka cita menyambut Hari Pers Nasional (HPN) meski tidak ada warganya yang berprofesi sebagai jurnalis. 

Setiap tahun, Kampung Potrosaran rutin menggelar acara budaya atas inisiatif sendiri untuk mengapresiasi kinerja insan pers. Dan pada tahun ini, peringatan HPN dilakukan oleh warga lebih awal, yakni Rabu 5 Februari 2020. Mereka pun telah menyiapkan rangkaian kegiatan seni dan budaya untuk dipersembahkan kepada para insan pers. 

Melalui peringatan ini, kami tanamkan ke warga, terutama anak-anak bahwa profesi wartawan itu ningrat, intelektual, dan cendekiawan.

Pada perayaan yang sudah digelar 6 kalinya ini, warga secara khusus mempersembahkan Serat Wartaningrat yang ditulis oleh budayawan sekaligus penyair Magelang, ES Wibowo. Serat tersebut merupakan bentuk penghormatan atas pekerjaan wartawan yang obyektif dan independen.

"Serat Wartaningrat berarti surat kabar kebangsawanan. Pekerjaan insan pers berwawasan kebangsaan yang rajin mengabarkan cita-cita mulia umat manusia mewujudkan perdamaian di bumi," kata ES Wibowo.

Sebelum dibacakan, Serat Wartaningrat dikirab oleh sejumlah warga yang berkostum unik dan diiringi musik tradisional. Kirab dimulai dari halaman Padepokan Tidar hingga Panggung Benggung.

Sampai di panggung acara, serat diserahkan kepada Ketua PWI Kota Magelang, Asef F Amani, untuk dibacakan di muka umum. “Melalui peringatan ini, kami tanamkan ke warga, terutama anak-anak bahwa profesi wartawan itu ningrat, intelektual, dan cendekiawan. Tidak semua bisa masuk ke profesi wartawan,” tutur ES.

Ia melihat, wartawan dinilai masyarakat makin baik. Setiap kali menulis berita, artikel, opini, atau feature (karangan kas) dinilai tetap independen, objektif, dan memasyarakat.

Sementara itu, Asef F Amani, mengaku bangga dengan apresiasi yang diberikan oleh warga Potrosaran. "Sebagai insan pers, kami tentu bangga karena mendapat apresiasi dari warga Potrosaran yang dengan inisiatif sendiri mengadakan peringatan HPN ini. Ini wujud kecintaan masyarakat terhadap pers dan wartawan sebagai pekerja pers," ujar Asef.

Selain itu, kepercayaan masyarakat seperti yang tertuang dalam Serat Wartaningrat, juga menjadi pesan tersendiri bagi insan pers. "Sisi lain dari pers yang diagungkan seperti dalam Serat Wartaningrat, adalah amanah yang harus diemban terkait kepercayaan masyarakat pada pers yang independen, objektif, dan profesional," imbuh dia. []

Baca juga: 

Berita terkait
Pejabat Humbahas Usir Pers Meliput Hari Pancasila
Seorang pejabat di Pemkab Humbahas, Sumut, melarang dan mengusir pekerja pers meliput upacara Hari Kesaktian Pancasila
Di Rembang, Wartawan Abal-abal Resahkan Pejabat Desa
Beberapa hari terakhir, warga Rembang diresahkan kehadiran sejumlah oknum yang mengaku wartawan tapi melakukan pemerasan.
Memeriahkan Imlek, Wartawan Kota Solo Atraksi Lion
Wartawan di Kota Solo berpartipasi memeriahkan Imlek 2020 dengan menampilkan atraksi lion. Sambutan meriah diberikan kepada awak media tersebut.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.