Banda Aceh - Ramadan adalah bulan yang penuh berkah. Umat muslim di dunia, terutama di Indonesia yang mayoritasnya umat Islam menyambut bulan ini dengan penuh suka cita.
Di Provinsi Aceh, Ramadan tentu sarat dengan nilai keislaman yang begitu kental. Wajar saja, provinsi ini sudah sejak dulu dijuluki sebagai negeri Serambi Mekkah.
Meski di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, umat Islam di Aceh tetap melaksanakan ibadah dengan khidmat. Selain berpuasa, mereka juga melaksanakan ibadah salat Tarawih dan Witir secara berjemaah.
Mungkin sejak berkembang Islam di Aceh khatam Alquran sudah dilakukan. Walaupun dalam suasana Covid-19 tradisi ini tetap dilakukan, tetapi tidak adanya buka puasa bersama.
Selain itu, umat Islam di Aceh juga mempunyai sebuah tradisi saat 10 hari menjelang berakhir Ramadan. Tradisi ini biasanya dikenal dengan khatam Alquran. Hal tersebut seperti yang dilakukan masyarakat Gampong Turam, Kecamatan Darul Kamal, Kabupaten Aceh Besar, Aceh.
Tuha Peut Gampong Turam Athaillah mengatakan, di Aceh khususnya di Kabupaten Aceh Besar peringatan Nuzulul Quran biasanya akan diselingi dengan tradisi masak kuah beulangong.
Kata Athaillah, kuah beulangong atau kuah kari khas Aceh Besar ini dimasak bersama-sama lalu dibagikan kepada warga sekitar.
Salah seorang warga Gampong Turam, sedang mengaduk kuah beulangong yang akan dibagikan kepada masyarakat dalam pelaksanaan kenduri Nuzul Quran, Aceh Besar, Jumat, 15 Mei 2020. (Foto: Tagar/Ahmad Mufti)
“Tahun ini kami tidak lalukan buka puasa bersama, karena keadaan tidak sesuai dengan tahun lalu, jadi kuah beulangong dibagikan ke warga dan dibawa pulang ke rumah,” kata Athaillah, belum lama ini.
Baca juga: Daya Tahan Tubuh Orang Aceh Kuat di Tengah Corona
Ia menjelaskan, meskipun tahun ini tak ada acara buka puasa bersama, tetapi untuk khatam Alquran tetap dilaksanakan oleh remaja Gampong Turam di meunasah desa setempat. Kegiatan ini sudah digelar turun temurun sejak dulu.
“Mungkin sejak berkembang Islam di Aceh khatam Alquran sudah dilakukan. Walaupun dalam suasana Covid-19 tradisi ini tetap dilakukan, tetapi tidak adanya buka puasa bersama,” ujar Athaillah. []
