Tokoh Pers Nasional, Jakob Oetama Meninggal Dunia

Pendiri Kompas Gramedia, sekaligus Pemimpin Umum Harian Kompas, Jakob Oetama meninggal dunia dalam usia 88 tahun, pada Rabu, 9 September 2020.
Pendiri Kompas Gramedia, sekaligus Pemimpin Umum Harian Kompas, Jakob Oetama. (Foto: Tagar/Istimewa)

Jakarta - Pendiri Kompas Gramedia, sekaligus Pemimpin Umum Harian Kompas, Jakob Oetama meninggal dunia dalam usia 88 tahun, pada Rabu, 9 September 2020. Ia mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading pada pukul 13:05 WIB.

Dalam keterangannya, Dokter Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Felix Prabowo Salim, mengatakan Jakob Oetama telah dalam kondisi kritis saat masuk rumah sakit sekitar dua pekan lalu.

Jakob Oetama yang mengalami gangguan organ, kian diperburuk kondisinya oleh faktor usia dan komorbid yang diidapnya.

"Sebenarnya pada saat masuk, lebih dari dua minggu yang lalu, pak Jakob Oetama memang dalam kondisi kritis karena gangguan multi organ," kata Felix, dikutip Tagar pada Rabu, 19 September 2020.

"Selama perawatan sempat sebenernya naik turun, di mana selama perawatan hampir lebih dari dua minggu sempat perbaikan dan terjadi penurunan, hanya pada saat-saat terakhir karena faktor usia dan kondisi semakin memburuk akhirnya beliau meninggal," kata dia lagi.

Pihak rumah sakit juga memastikan bahwa sebelumnya telah melakukan swab test kepada Jakob Oetama, dan mendapatkan hasil negatif.

Jakob Oetama menutup usia tepat pada pukul 13.05 WIB, pada Rabu, 9 September 2020. Rencananya, jenazah mendiang akan dibawa ke rumah duka di Jalan Sriwijaya 40, Kebayoran Baru, Jakarta untuk melakukan ibadah misa.

Jakob OetamaPendiri Kompas Gramedia, sekaligus Pemimpin Umum Harian Kompas, Jakob Oetama. (Foto: Tagar/Istimewa)

Jakob Oetama sendiri dikenal publik sebagai jurnalis senior dan tokoh pers nasional. Ia lahir pada 27 September 1931 di Desa Jowahan, Borobudur, Jawa Tengah. Kariernya di kancah jurnalistik bermula dari pekerjaan barunya sebagai redaktur majalah Penabur Jakarta.

Pada 1963, bersama rekan terbaiknya, Almarhum Petrus Kanisius Ojongm (P.K. Ojong), Jakob Oetama menerbitkan majalah Intisari yang menjadi cikal-bakal Kompas Gramedia.

Kepekaannya pada masalah manusia dan kemanusiaanlah yang kemudian menjadi spiritualitas Harian Kompas, yang terbit pertama kali pada 1965.

Hingga lebih dari setengah abad kemudian, Kompas Gramedia berkembang menjadi bisnis multi-industri, Jakob Oetama yang semula bercita-cita ingin menjadi guru seperti ayahnya, tidak pernah melepas identitas dirinya sebagai seorang wartawan.

Berita terkait
Eks Pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl Tutup Usia
Mantan pelatih tim nasional Indonesia asal Austria, Alfred Riedl, tutup usia. Riedl yang tercatat 3 kali menangani timnas meninggal pada usia 70.
Vokalis The Temptations Wafat karena Covid-19
Vokalis grup musik asal Amerika Serikat The Temptations, Bruce Williamson, meninggal dunia karena Covid-19.
Sehari Umumkan Positif Covid-19, Yopie Latul Wafat
Penyanyi Indonesia Yopie Latul, meninggal dunia dalam usia 65 tahun pada Rabu, 6 September 2020, atau sehari setelah diumumkan positif Covid-19.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.