TNI: 3 Anggota OPM Pimpinan Lekagak Telenggen Serahkan Diri

TNI klaim bahwa tiga orang anggota kelompok separatis bersenjata (KSB) di Papua dan Pap;ua Barat menyerahkan diri
Tiga anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Lekagak Telenggen yang menyerahkan diri ke Satgas Ops Nemangkawi TNI-Polri, Minggu, 16 Mei 2021. (Foto: voaindonesia.com - Courtesy: Kogabwilhan III)

Jakarta – TNI mengklaim bahwa tiga orang anggota dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau biasa dikenal dengan kelompok separatis bersenjata (KSB) telah menyerahkan diri. Anugrah Andriansyah melaporkannya untuk voaindonesia.com.

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kogawilhan), Kolonel Czi IGN Suristiawa, mengatakan tiga orang teroris yang merupakan anggota KSB pimpinan Lekagak Telenggen, yakni YAW (34 tahun), MM (17 tahun), dan OM (41 tahun), telah menyerahkan diri, Sabtu, 16 Mei 2021.

"Mereka menyerahkan diri kepada Batalyon Infanteri 715/Mtl saat petugas kami melaksanakan penyisiran di Kampung Tanah Merah, maka didapati tiga orang tersebut," kata Suriastawa kepada VOA, Minggu, 16 Mei 2021.

Tiga anggota kelompok kriminal bersenjataTiga anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Lekagak Telenggen yang menyerahkan diri ke Satgas Ops Nemangkawi TNI-Polri, Minggu 16 Mei 2021. (Foto: voaindonesia.com -  Courtesy: Kogabwilhan III)

Berdasarkan pengakuan dari tiga teroris yang menyerahkan diri tersebut, kata Suriastawa, mereka memiliki tugas yang berbeda-beda. YAW pernah terlibat perang dengan Satgas gabungan TNI-Polri di Tembagapura tahun 2017 hingga 2019, dan bertugas sebagai pemantau aparat keamanan yang akan masuk ke Kampung Tigilobak, Papua. Kemudian, MM sebagai pencari logistik dan dana dari masyarakat.

"Satu lagi (OM) tugasnya membantu kedua orang itu," katanya.

Selain menyerahkan diri, tiga orang itu juga menyerahkan senjata berupa senapan angin, golok, anak panah, amunisi SS2 dan softgun. Lalu, beberapa dokumen dan perlengkapan lainnya, seperti ransel, dan ponsel.

"Penangkapan ini bukan hanya semata-mata mereka menyerahkan diri. Memang awalnya setelah dilakukan penyisiran dan dipisahkan dari masyarakat baru diketahui ada tiga orang dari kelompok tersebut muncul. Kalau dari awal mereka menyerahkan diri dengan baik-baik, suasana mungkin akan berbeda," ujar Suriastawa.

Saat ini tiga teroris itu beserta barang bukti sudah diserahkan kepada Satgas Ops Nemangkawi TNI-Polri untuk pemeriksaan dan proses lebih lanjut.

"Satgas Nemangkawi pun masih melanjutkan penyisiran terhadap kelompok-kelompok yang lain," kata Suriastawa.

jubir opmJuru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom (kanan). (Foto: voaindoneia.com - Courtesy- TPNPB-OPM)

Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengaku belum menerima laporan dari pimpinan dan pasukannya di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, terkait tiga orang yang menyerahkan diri itu.

"Jadi tiga orang ini diragukan. Artinya mungkin saja mereka masyarakat biasa yang TNI-Polri rekrut untuk propaganda," katanya kepada VOA, Minggu, 16 Mei 2021.

Sementara, pada Minggu, 16 Mei 2021, sekitar pukul 03.19 WIT, telah terjadi baku tembak antara Satgas Ops Nemangkawi TNI-Polri dengan kelompok teroris Lekagak Telenggen di Kampung Mayuberi, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Papua.

Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes Iqbal, melalui keterangan tertulisnya mengatakan Satgas Ops Nemangkawi TNI-Polri berhasil menembak tiga anggota dari kelompok Lekagak Telenggen. Dua di antaranya tewas sedangkan satu orang lainnya yang dalam kondisi terluka melarikan diri dengan membawa kabur senjata AK-47.

"Pasca penembakan dilakukan penyisiran ditemukan barang bukti yang diamankan oleh petugas,” kata Iqbal, Minggu, 16 Mei 2021.

Barang bukti tersebut, lanjutnya, adalah dua mayat teroris, satu pucuk senjata organik jenis Moser 7,62. Kemudian, satu buah HT, amunisi 17 butir, empat selongsong peluru, dua magasin jenis Moser, satu teropong, tiga ponsel, satu bendera Bintang Kejora, uang senilai Rp 14,4 juta, dan tiga buah KTP.

Iqbal menegaskan saat ini TNI-Polri masih melakukan penyisiran di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) baku tembak dan melakukan pengejaran satu orang anggota KSB yang melarikan diri

"Hari ini Satgas Gakkum Nemangkawi akan melakukan olah TKP di Kampung Mayuberi," pungkas Iqbal (aa/ah)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Pemerintah Diminta Tetapkan OPM Sebagai Organisasi Teroris
OPM selama ini jelas-jelas menolak secara tegas Otonomi khusus (Otsus) Papua dan meminta agar Papua merdeka penuh dari Indonesia.
Dua Anggota OPM Tewas dalam Kontak Tembak di Intan Jaya
Dua anggota KKB atau TPN-OPM dilaporkan tewas saat kontak senjata dengan anggota tim gabungan TNI-Polri di Intan Jaya.
OPM Serang Mobil Pengangkut Logistik di Pegunungan Bintang
KSB menembaki kendaraan milik Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang saat mengangkut logistik untuk TNI.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.