OPM Serang Mobil Pengangkut Logistik di Pegunungan Bintang

KSB menembaki kendaraan milik Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang saat mengangkut logistik untuk TNI.
Ilustrasi penembakan. (Foto: Tagar/Pixabay)

Jayapura - Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) sebutan TNI bagi Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM), kembali menebar teror. Mereka dilaporkan menembaki kendaraan milik Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang saat mengangkut logistik milik TNI di Distrik Serambakon, Selasa 20 Oktober 2020 pagi.

Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan membenarkan insiden tersebut. Anggotanya dari Satgas Pengamanan Perbatasan RI-PNG Yonif 312/KH Pos Serambakon diserang KSB dari jarak 200 meter, saat hendak menuju Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang.

KSB menginginkan keamanan terganggu sehingga perekonomian tidak berjalan, demikian juga roda pemerintahan.

"Dari kejadian ini dua anggota saya mengalami luka ringan dan tidak mengkhawatirkan. Saat ini mereka sudah mendapat tindakan medis ringan di RSUD Oksibil," ujar Izak di Jayapura, Selasa 20 Oktober 2020 malam.

Kedua korban luka yakni Prada Haldan terkena serpihan proyektil pada kaki, dan Prada Goesmansyah mengalami memar pada dada sebelah kiri akibat benturan kendaraan.

Menurut Izak, serangkaian gangguan yang terjadi akhir-akhir ini merupakan bukti nyata bahwa KSB tidak menghendaki daerahnya untuk dibangun dan tidak menghendaki masyarakat untuk hidup lebih baik, serta memiliki masa depan yang cerah.

"Keberadaan TNI baik di Serambakon maupun di daerah lainnya tujuannya sudah jelas. TNI ada untuk membantu pemerintah daerah dalam membangun daerahnya, juga membantu masyarakat agar ada solusi-solusi terhadap kesulitan masyarakat yang ada di daerah tersebut," ujarnya.

Dengan kejadian ini, kata Danrem, KSB semakin menunjukkan ketidakberpihakannya terhadap pembangunan, terutama kepada masyarakat. KSB dianggap sangat biadab dan hanya mementingkan kelompoknya sendiri.

Seperti diketahui, KSB telah melakukan sederatan teror di Pegunungan Bintang. Antara lain membunuh seorang tukang ojek bernama Saly, 27 tahun, di Distrik Oksob pada 27 Februari 2020 lalu.

Kemudian melakukan penembakan terhadap pesawat CASA CN A-2909 milik TNI-AU, pada 23 Maret 2020. Akibatnya, masyarakat ketakutan dan penerbangan sempat dihentikan.

"KSB menginginkan keamanan terganggu sehingga perekonomian tidak berjalan, demikian juga roda pemerintahan. Mereka adalah kelompok kriminal yang harus dilawan bersama. Mereka jelas-jelas tidak memihak masyarakat," ujar Izak.

Dia menegaskan, upaya TNI untuk membantu pemerintah daerah harus terus dilakukan. Gangguan dari kelompok bersenjata tak menyurutkan semangat TNI untuk membantu pemerintah mewujudka kesejahteraan masyarakat Papua.

Terpisah, Juru Bicara TPN-OPM Sebby Sambom mengakui pihaknya telah melakukan serangan terhadap aparat TNI di Distrik Serambakom, sekira pukul 09.20 WIT.

"Penyerangan di Kodap Ngalum Kupel dipimpin oleh Komandan Batalyon TPN-OPM Meme dibawah komando operasi Otopius Mimin," ujar Sebby kepada Tagar, Selasa malam, 20 Oktober 2020.

Sebby menyebut bahwa akan ada lagi penyerangan susulan terhadap pihak TNI. Sebab, pasukan TPN-OPM sudah mulai bergerak di kawasan kota. []

Berita terkait
OPM Bertanggung Jawab Penembakan Anggota TGPF di Intan Jaya
Juru bicara OPM, Sebby Sambom mengatakan mengatakan, pihaknya bertanggung jawab atas tembakan terhadap tim TGPH di Intan Jaya.
Kontak Tembak OPM-TNI Kembali Terjadi di Intan Jaya Papua
Kembali terjadi baku tembak antara Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) dengan aparat gabungan TNI dan polisi di Sugapa.
OPM Tuding TNI Penembak Pendeta di Intan Jaya Papua
Markas pusat OPM tuduhan pihak TNI bahwa OPMlah yang menembak pendeta Yeremia Zanambani di Bomba. Ini penjelasannya