Surabaya - Tudingan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno tentang adanya Money Politics atau politik uang membuat berang Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin di Jawa Timur (Jatim).
Ketua TKD Jokowi-Ma'ruf Amin di Jatim, Machfud Arifin mengaku sangat menyayangkan adanya tudingan Sandiaga Uno saat berkunjung ke Surabaya, Jatim, Rabu 15 Mei kemarin. Menurutnya, apa yang disampaikan Sandiaga mengarah ke fitnah.
"Ini bulan puasa, jangan asal bunyi dan jangan fitnah. Ingat lisan kita akan dimintai pertanggung jawaban nanti," keluhnya kepada sejumlah wartawan yang menemuinya, Kamis 16 Mei 2019.
Ia pun menantang kepada pihak pemenangan Prabowo-Sandiaga untuk adu data agar tidak terkesan menjadi fitnah.
Jangan cuma bisa bicara aja kalau tidak punya data. Jangan mengadu domba masyarakat dengan narasi curang, sementara tidak punya fakta dan bukti.
Terpisah, Ketua Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo-Sandi di Jatim Soepriyatno mengaku pihaknya menemukan banyak masalah, seperti masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT) bermasalah sebesar 7,6 juta yang sama sekali tidak diindahkan oleh Komisi Pemilih Umum (KPU) Jatim.
"Banyak DPT yang invalid yang dibiarkan oleh KPU. Kami juga menemukan adanya KK (Kartu Keluarga) isinya 100 orang, kan aneh," keluhnya.
Ia pun menegaskan menolak hasil rekapitulasi KPU Jatim dan menolak menandatangi hasil rekapitulasi.
“BPP menolak pemilu curang dan menolak hasil rekapitulasi yang dihitung sampai tingkatan provinsi,” tegasnya.
Sekedar diketahui, pasangan calon (paslon) nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga kalah telak dari paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin di Provinsi Jatim.
Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU Jatim, suara Jokowi-Ma'ruf Amin memperoleh 16.231.668 suara, sementara pasangan Prabowo-Sandiaga hanya meraup 8.441.257 suara.
Baca juga:
- Masjid Tertua di Surabaya yang Jadi Rujukan Azan
- Sejarah Takjil Gulai di Masjid Gedhe Yogyakarta
- Pembunuh Jurnalis Surabaya Mulai Terkuak
- Kejutan PSI, Duduki 4 Kursi di DPRD Surabaya