Titiek Soeharto: Golkar ABS, Golkar: Tidak Perlu Menjustifikasi

Titiek Soeharto: Golkar ABS, Golkar: tidak perlu menjustifikasi. Kalau mau pindah partai, tak perlu cari pembenaran.
Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto (kedua kiri), Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso (kedua kanan), kader baru Partai Berkarya Titiek Soeharto (tengah), dan sejumlah kader partai berfoto bersama saat jumpa pers di Museum Memorial Jenderal Besar HM Soeharto, Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (11/6/2018). Dalam jumpa pers tersebut, kader senior Partai Golkar Siti Hediyati Hariyadi atau Titiek Soeharto mendeklarasikan diri pindah menjadi kader Partai Berkarya. (Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Bantul, (Tagar 11/6/2018) - Siti Hediati Hariyadi akrab disapa Titiek Soeharto tidak berkonsultasi terlebih dulu dengan petinggi Partai Golongan Karya mengenai keputusan keluarnya dari partai dan pindah ke Partai Berkarya.

"Terus terang belum ada konsultasi, kami tidak konsultasi, kalau konsultasi pasti berat," kata Titiek Soeharto pada Antara usai acara Konsolidasi Pemenangan dan Pernyataan Politik Partai Berkarya di kompleks Museum HM Soeharto Dusun Kemusuk, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin petang (11/6).

Acara itu dihadiri Ketua Umum Hutomo Mandala Putra, Sekjen partai Priyo Budi Santoso.

Dalam pidatonya di acara itu Titiek resmi menyatakan keluar dari Golkar dan bergabung dengan Partai Berkarya.

"Saya rasa dengan adanya teman-teman pers ini tentunya sudah dengar (pernyataan politiknya), dengan saya di sini pakai jaket kuning ya otomatislah. Tentunya saya nanti juga akan pamitan dengan para petinggi Partai Golkar," ucapnya.

Titiek Soeharto yang menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Golkar itu mengatakan, tentu ada konsekuensinya ketika berpindah partai, yaitu dengan legawa melepaskan keanggotaan di parlemen serta jabatan yang melekat.

"Saya tidak mau gandoli (pertahankan), tidak mau gandoli jabatan saya di DPR, kalau memang sudah selesai ya selesai, ini konsekuensi saya yang telah mengundurkan diri," ujarnya.

Disinggung soal target Partai Berkarya setelah dirinya bergabung, Titiek menjelaskan, partai yang didirikan adiknya, yaitu Hutomo Mandala Putra itu sudah menargetkan sebanyak 80 kursi di DPR RI sebelum dirinya bergabung dengan partai.

"Target 80 kursi memang cukup berat, tapi Insya Allah kami akan kerja keras dengan sisa waktu yang ada ini. Mudah-mudahan dapat caleg (calon anggota legislatif) bagus, caleg yang berdedikasi memikirkan bangsa dan negara maju ke depan," tuturnya, berharap.

Sementara, dalam pidato politiknya Titiek mengatakan, Partai Berkarya harus lulus Parliamentary threshold dalam Pileg 2019 agar Partai Berkarya dapat melanjutkan cita-cita Pak Harto untuk menyejahterakan, mencerdaskan bangsa ini, menciptakan kehidupan masyarakat yang adil makmur dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

"Partai Berkarya menyadari ini adalah pekerjaan yang sangat berat, kami tidak bisa melakukannya sendiri. Oleh karena itu kami membutuhkan dukungan seluruh masyarakat dan komponen bangsa, agar cita-cita Pak Harto dan para pendiri bangsa ini bisa segera terwujud," katanya.

Berikut sebagian isi pidato politik Titiek hingga keputusannya keluar dari Golkar:

"Saya anak biologis Presiden Soeharto, tidak bisa berdiam diri untuk tidak menyuarakan jeritan rakyat. Oleh karena itu saya memutuskan keluar dari Partai Golkar dan memilih untuk memperjuangkan kepentingan rakyat melalui Partai Berkarya.

Sebagai konsekwensinya tentu saya juga harus melepaskan keanggotaan saya di DPR. Saya mohon pamit kepada teman-teman di DPR, terima kasih untuk persahabatan dan kebersamaan kita selama ini, baik di Komisi IV DPR, maupun saat di rapat Paripurna.

Terima kasih kepada Partai Golkar yang telah mendidik saya menjadi salah satu politikus wanita yang diperhitungkan di Republik ini. Saat ini Golkar sudah memiliki begitu banyak politikus andal, Golkar tidak membutuhkan saya. Tapi saya sangat dibutuhkan oleh Partai Berkarya.

Alam dan tanah yang begitu subur yang Allah karuniakan kepada kita seolah-olah tidak ada artinya, karena kita tidak dapat mengolahnya dengan baik untuk memenuhi kebutuhan pangan, sehingga apa-apa masih impor.

Saya ingin menjerit untuk protes dan menyuarakan hati nurani rakyat, tapi saya tidak dapat melakukan hal itu, karena saya sebagai orang Golkar, partai pendukung pemerintah. Seharusnya Golkar sebagai partai besar harus bisa memberi masukan kepada Pemerintah, tidak hanya sekadar mengekor dan ABS (asal bapak senang)."

Golkar: Kalau Mau Pindah Tidak Perlu Cari Pembenaran

Di hari yang sama Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan internal partainya tidak terganggu terkait kepindahan Titiek Soeharto ke Partai Berkarya, karena masih banyak kader potensial di Golkar.

"Partai Golkar tentu tidak terganggu dengan pindahnya Titiek Soeharto karena masih banyak kader Partai Golkar yang lain. Pindah satu akan datang kader Partai Golkar yang lainnya," kata Ace di Jakarta.

Ia mengaku sudah mendengar Titiek Soeharto mendeklarasikan kepindahannya ke Partai Berkarya, dan dirinya sangat menyesalkan kepindahan tersebut karena menurutnya Titiek salah satu kader perempuan terbaik Partai Golkar.

Ace mengatakan sudah mengkonfirmasi kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto terkait hal tersebut dan Airlangga menyatakan belum ada komunikasi terkait dengan niat untuk pindah ke Partai Berkarya.

"Soal alasan kepindahan, itu hak beliau untuk mengungkapkan berbagai alasannya. Itu alasan subjektif beliau," ujarnya.

Menurut dia, dukungan Partai Golkar kepada Joko Widodo di Pilpres 2019 bukan berarti dalam posisi 'Asal Bapak Senang' karena keputusan itu diambil dalam mekanisme organisasi.

Ia menilai apabila Titiek hendak pindah partai, tidak perlu menjustifikasi atau mencari pembenaran atas langkah-langkah yang dilakukannya.

Senada dengan Ace, Wakil Sekjen Partai Golkar Sarmudji menegaskan konsolidasi internal partainya tidak terpengaruh atas kepindahan Titiek tersebut, organisasi berjalan seperti biasa.

"Insya Allah partai akan tetap kokoh seperti kata Mbak Titiek sendiri dalam penyataannya bahwa Golkar dihuni oleh kader-kader yang tangguh," katanya.

Menurut dia, Golkar sudah terbiasa dengan kepindahan kader.

"Selama ini Golkar memperlakukan Mbak Titiek dengan penuh hormat dan sekarang menyikapi pengunduran diri tersebut dengan penuh hormat," katanya. (af)

Berita terkait
0
Cara Minum Teh Agar Terhindar dari Penyakit Kanker
Cara minum teh bisa berujung masalah serius yaitu terkena penyakit kanker kerongkongan. Berikut cara minum teh yang aman.