Jakarta - TikTok mengaku tidak mengetahui soal komitmen mereka untuk dana pendidikan di Amerika Serikat (AS). ByteDance, perusahaan induk TikTok, mengetahui masalah ini dari pemberitaan di negara tersebut.
Dikutip dari Reuters, seperti dilansir Antara, Minggu, 20 September 2020, Presiden AS Donald Trump menyetujui kesepakatan bahwa TikTok tetap bisa beroperasi di negera tersebut. Kesepakatan tersebut termasuk dana sebesar 5 miliar dolar AS untuk pendidikan.
"Perusahaan berkomitmen untuk berinvestasi di bidang pendidikan dan berencana untuk bekerja dengan mitra dan pemegang saham global untuk meluncurkan proyek kelas dalam jaringan, berbasis kecerdasan buatan dan teknologi video, untuk siswa di seluruh dunia," kata akun resmi ByteDance di media sosial China, Toutiao.
Kesepakatan untuk TikTok ini diumumkan Presiden Trump pada Sabtu (19/9/2020) waktu setempat. TikTok akan dimiliki oleh perusahaan baru, bernama TikTok Global yang bermarkas di AS, kemungkinan di Texas.
Oracle Corp mendapatkan saham sebesar 12,5 persen di TikTok Global dan menyimpan data pengguna AS di sistem komputasi awan yang memenuhi persyaratan keamanan AS. Selain Oracle, Walmart akan mendapatkan 7,5 persen saham TikTok Global.
Seorang sumber yang diwawancarai Reuters menyatakan saham TikTok Global mayoritas dimiliki investor AS jika dilihat dari basis investor ByteDance.
ByteDance masih mengantongi sekitar 80 persen kepemilikan TikTok Global. Adapun 40 persen investor di ByteDance merupakan perusahaan Amerika Serikat.[]