Jakarta - TikTok tengah mengingatkan para pengiklan di aplikasinya terkait larangan operasi di Amerika Serikat (AS). Aplikasi garapan ByteDance ini akan menawarkan pengembalian dana untuk kampanye iklan yang tidak dapat dijalankan.
Dilansir dari laman Reuters, Senin, 10 Agustus 2020, TikTok menjadi tempat populer bagi para pengiklan untuk mempromosikan merek dan produknya di aplikasi berbagi video singkat ini. TikTok sendiri memiliki pendapatan sebesar 1 miliar dolar AS dari hasil penjualan iklan di aplikasinya.
TikTok mengatakan akan terus menghormati kampanye iklan yang direncanakan, mengembalikan uang yang iklannya tidak dapat dipenuhi dan juga akan bekerja sama dengan influencer untuk bermigrasi ke platform lain jika terjadi larangan terhadap aplikasinya.
“Kami berkomitmen untuk menjadi mitra tepercaya bagi merek, agensi, dan pemasar saat kami membangun TikTok untuk jangka panjang. TikTok akan ada di sini selama bertahun-tahun yang akan datang," kata wakil presiden TikTok untuk solusi bisnis global, Blake Chandlee, dalam sebuah pernyataan.
Beberapa pengiklan sedang menyusun rencana darurat dan mempertimbangkan aplikasi lain untuk memindahkan anggaran pemasaran mereka. Aplikasi perpesanan foto Snapchat adalah salah satu opsi bagi pengiklan yang perlu menjangkau audiens TikTok yang lebih muda.[]