TikTok Terkejut dengan Kebijakan Presiden Trump

TikTok mempertimbangkan membawa masalah ini ke pengadilan AS untuk mendapatkan perlakuan yang adil.
Ilustrasi - Aplikasi WeChat dan TikTok di antara bendera Amerika Serikat dan China. (Foto: Antara/REUTERS/Florence Lo/aa)

Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengeluarkan kebijakan larangan untuk melakukan transaksi apa pun dengan pemilik aplikasi asal China, WeChat dan aplikasi berbagi video, TikTok. 

TikTok mengaku terkejut dengan kebijakan Presiden AS yang melarang semua transaksi dengan Beijing ByteDance Technology, perusahaan induk aplikasi berbagi video tersebut. TikTok mempertimbangkan membawa masalah ini ke pengadilan AS untuk mendapatkan perlakuan yang adil. 

"Kami akan mengejar segala kemungkinan yang tersedia bagi kami untuk memastikan bahwa aturan hukum tidak dikesampingkan, dan bahwa perusahaan kami serta pengguna kami diperlakukan dengan adil, jika bukan oleh Administrasi, maka oleh pengadilan AS," ujar TikTok, dikutip dari Reuters, seperti dilansir Antara, Sabtu, 8 Agustus 2020. 

Presiden Trump mengatakan akan mendukung penjualan operasi TikTok AS ke Microsoft, tetapi tetap memperingatkan akan memblokir layanan tersebut pada 15 September 2020 apabila akuisisi TikTok ke Microsoft gagal. 

Sementara itu, TikTok mempersiapkan kemungkinan terburuk bagi para pengiklan dengan menawarkan pengembalian dana untuk iklan yang tidak dapat dijalankan. 

Bisnis periklanan TikTok masih baru. Pendapatan TikTok diantisipasi mencapai 1 miliar dolar AS pada 2020, hanya sebagian kecil dari keseluruhan ByteDance. 

Namun, TikTok menjadi tempat populer bagi merek yang ingin menjangkau kreator muda, yang berbondong-bondong menggunakan aplikasi berbagai video berdurasi singkat tersebut. 

TikTok mengatakan akan tetap menghormati iklan yang telah direncanakan, mengembalikan uang yang tidak dapat dipenuhi dan juga akan bekerjasama dengan influencer untuk bermigrasi ke platform lain jika terjadi larangan, menurut sebuah agensi iklan, merujuk pada memo yang diterima dari TikTok. 

Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif, pada Kamis (6/8/2020), yang akan melarang transaksi AS dengan TikTok dan aplikasi pesan instan milik China, WeChat, mulai 15 September 2020. 

"Kami berkomitmen untuk menjadi mitra terpercaya bagi brand, agensi, dan pemasar karena kami membangun TikTok untuk jangka panjang. TikTok akan ada di sini selama bertahun-tahun yang akan datang," ujar Blake Chandlee, wakil presiden solusi bisnis global TikTok.

Beberapa pengiklan dilaporkan sedang menyusun rencana darurat dan mempertimbangkan aplikasi lain untuk memindahkan anggaran pemasaran mereka.[]

Berita terkait
Trump Larang Transaksi dengan TikTok dan WeChat
Presiden AS, Donald Trump mengeluarkan perintah larangan untuk melakukan transaksi apa pun dengan pemilik TikTok dan WeChat.
Presiden Trump Minta Bagian dari Penjualan TikTok
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa Pemerintah AS harus mendapat bagian dari penjualan TikTok yang beroperasi di AS.
Trump Ancam Blokir TikTok Jika Akuisisi Gagal
Presiden Donald Trump mengancam akan memblokir TikTok di AS paling lambat 15 September 2020 jika aplikasi itu tidak dijual ke perusahaan AS.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina