Jakarta - Perusahaan pengembang TikTok, Beijing ByteDance Technology menyetujui lepas dari induknya di China, dan memecah operasionalnya di Amerika Serikat (AS).
Keputusan yang diambil TikTok ini pasca pernyataan Presiden Donald Trumpakan memblokir media sosial tersebut di AS.
Dilansir dari Antara, dikutip dari Reuters, Minggu, 2 Agustus 2020, ByteDance Technology, semula ingin mempertahankan kepemilikan saham minoritas di bisnis TikTok AS, tapi ditolak Gedung Putih.
Proposal terbaru menunjukkan ByteDance akan hengkang sepenuhnya, selanjutnya Microsoft akan masuk mengambil alih TikTok di AS, demikian menurut sumber yang dirahasiakan identitasnya.
Beberapa investor ByteDance di AS akan diberi kesempatan untuk mengambil saham minoritas. Sekitar 70 persen investor asing ByteDance berasal dari AS.
Pernyataan Presiden Trump pada Jumat (31/7/2020) waktu setempat akan memblokir TikTok pada Sabtu, 1 Agsutus 2020.
"Bukan kesepakatan yang pernah kalian dengar, bahwa mereka akan jual dan beli. Kita bukan negara M&A (merger dan akuisisi)," kata Presiden Trump kepada wartawan di dalam pesawat Air Force One.
Dalam keterangan tertulis, Gedung Putih tidak menjelaskan apakah Presiden Trump akan menerima konsesi ByteDance.
"Pemerintah punya kekhawatiran serius terhadap TikTokmengenai keamanan nasional. Kami terus mengevaluasi kebijakan," kata Gedung Putih.
ByteDance di Beijing tidak berkomentar, tapi perwakilan mereka di AS mengeluarkan pernyataan yang disiarkan di aplikasi tersebut.
"Kami di sini untuk jangka panjang. Terus bagikan suara kalian di sini dan bela TikTok," kata manajer umum TikTok AS, Vanessa Pappas.
Melalui kesepakatan terbaru itu, Microsoft akan bertugas melindungi data pengguna TikTok di AS. Kesempatan juga terbuka bagi perusahaan selain Microsoft untuk mengambil alih TikTok. Microsoft tidak berkomentar atas isu ini.
ByteDance menerima proposal dari beberapa investor, termasuk Sequoia dan General Atlantic, untuk mentransfer kepemilikan mayoritas TikTok kepada mereka. Dalam proposal tersebut, disebutkan TikTok bernilai 50 miliar dolar.
ByteDance mengakuisisi aplikasi video dari Shanghai, Musical.ly pada 2017, setahun kemudian mereka meluncurkan TikTok.
ByteDance Technology tidak meminta persetujuan akuisisi dari Komite Investasi Asing Amerika Serikat (CFIUS), yang meninjau kesepakatan akan berdampak pada keamanan nasional. CFIUS menyelidiki TikTok tahun lalu.[]