TikTok di AS Diminta Lepas dari Induknya di China

Pemerintahan Trump sedang menyiapkan perintah agar media sosial TikTok dilepas dari perusahaan induk di China dengan alasan keamanan negara.
Seorang perempuan memakai masker berlogo TikTok di Mumbai, India. (Foto: Antara/REUTERS/FRANCIS MASCARENHAS)

Jakarta - Selama ini TikTok menginduk ke Beijing ByteDance Technology, selaku pengembang aplikasi tersebut. Ada rencana, media sosial tersebut lepas dari induknya di China. 

Begitu rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pemerintahan Trump sedang menyiapkan perintah agar media sosial TikTok dilepas dari perusahaan induk di China dengan alasan keamanan negara. 

Dikutip dari Antara, Minggu, 2 Agustus 2020, Presiden Trump akan memerintahkan Bytedance menjual operasional TikTok di AS, karena diduga aplikasi tersebut dimanfaatkan China untuk memata-matai AS. 

Nilai TikTok ditaksir miliaran dolar, perusahaan seperti Fox News dan Microsoft dikabarkan akan mengakuisisi TikTok. Pihak TikTok dan Microsoft tidak berkomentar atas kabar ini.

Sejauh ini media sosial tersebut sedang ditinjau oleh Komite Investasi Asing AS untuk melihat kemungkinan bisnis tersebut mengganggu keamanan nasional AS. Namun, AS belum memutuskan tindakan apa yang akan mereka ambil untuk TikTok. 

"Kami sedang memperhatikan TikTok. Kami mungkin akan melarang atau melakukan hal lainnya," kata Trump. 

AS waswas TikTok digunakan China untuk tujuan yang jahat, tapi hal itu sudah dibantah perusahaan tersebut. 

"Kami tidak bersifat politis, kami tidak menerima iklan politik dan tidak punya agenda. Tujuan kami adalah tetap bersemangat, platform dinamis yang bisa dinikmati semua orang," kata CEO TikTok, Kevin Mayer. 

TikTok menyatakan tidak berkaitan dengan aktivitas pemerintahan China.[]

Berita terkait
Cara Melindungi Data Pribadi di TikTok
TikTok menyatakan komitmen TikTok untuk melindungi data pribadi dan keamanan bagi penggunanya.
Pegawai Pemerintah AS Dilarang Main TikTok
Pegawai pemerintah Amerika Serikat (AS) dilarang bermain TikTok, karena karena kekhawatiran soal keamanan data pribadi pengguna.
TikTok Cari 10.000 Karyawan di AS
TikTok berencana merekrut 10.000 karyawan di Amerika Serikat (AS) selama tiga tahun ke depan.
0
JARI 98 Perjuangkan Grasi untuk Ustadz Ruhiman ke Presiden Jokowi
Diskusi digelar sebagai ikhtiar menyikapi persoalan kasus hukum yang menimpa ustaz Ruhiman alias Maman.