Tiga Tokoh Paling Populer di PKB

Mengulas tiga tokoh paling populer di PKB, siapa sajakah?
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (ketiga dari kanan) bersama tim PKB dan Kiai Ma'ruf Amin calon wakil presiden nomor urut 01 pendamping Jokowi. (Foto: Instagram/Muhaimin Iskandar)

Jakarta, (Tagar 1/4/2019) - Masyarakat Indonesia pastinya sudah mengenal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Partai politik berideologi Konservatisme yang didirikan oleh Abdurrahman Wahid atau sering disapa Gusdur berdiri pada 23 Juli 1998.

PKB telah melahirkan tokoh-tokoh ternama Indonesia yang juga pernah memegang andil di Pemerintahan, di antaranya Muhaimin Iskandar yang akrab dipanggil Gus Imin atau Cak Imin, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi, dan Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri.

Untuk lebih mengenal ketiga tokoh populer di PKB, Tagar News mencoba merangkum secara ringkas profil mereka masing-masing.

1. Muhaimin Iskandar alias Cak Imin

Pria kelahiran Jombang, Jawa Timur ini sebelum terjun ke dunia politik, dirinya pernah menjadi aktivis. Perjalanan politik Cak Imin memang terbilang hebat. Memulai kegiatan menjadi seorang aktivis, kemudian menjadi pengurus partai, anggota dewan, hingga menjadi menteri. Maka tak heran sosoknya menjadi panutan politik bagi kader PKB dan sebagian besar warga NU.

Dari ketokohannya, dirinya dikenal sebagai sosok yang berkarakter, toleran, dan santun. Ia juga bisa berkoalisi dengan siapa saja asal sesuai dengan garis partai PKB dan kemaslahatan umat.

Pri kelahiran 24 Sepetember 1966, sebelumnya pernah menyelesaikan pendidikan Madrasah Tsanawiyah Negeri Jombang dan Madrasah Aliyah Negeri I Yogyakarta. Kemudian Cak Imin melanjutkan pendidikan sarjananya di FISIP UGM dan selesai pada usia 26 tahun. 

Tak  hanya ingin berhenti disitu, dirinya melanjutkan masternya 10 tahun kemudian di Universitas Indonesia (UI) bidang komunikasi dan lulus pada tahun 2001.

Sejak duduk dibangku kuliah, anak dari Muhammad Iskandar ini juga aktif mengikuti kegiatan diskusi dan pergerakan mahasiswa. Dia bergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan terpilih menjadi ketua cabang PMII Yogyakarta pada 1994-1997. Selain itu, dia juga aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

Karir politiknya memang bisa disebut gemilang. Sejak era reformasi tahun 1998, dia bersama tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama termasuk Abdurrahman Wahid mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan ia ditunjuk sebagai sekretaris Jenderal (Sekjend).

Sejak saat itu, tak bisa dipungkiri perkembangan karir politiknya sangat cepat sekali. Terbukti Pada Pemilu 1999, Muhaimin terpilih sebagai anggota DPR RI dari partai PKB. Menjadi anggota dewan, suami dari Rustini Martdho ini usianya saat itu terbilang muda yaitu 33 tahun, seperti ditulis di situs DPR, dia menjadi Wakil Ketua DPR RI 1999-2004. Dia termasuk pimpinan termuda di DPR yang pernah ada saat itu.

Terbilang muda sebagai tokoh elit politik, ternyata dirinya terus mengembangkan karirnya tersebut. Karirnya itu terus meroket, seiring menjadi ketua umum PKB. Bahkan bersamaan itu juga, pada Pemilu  2004, Cak Imin kembali  terpilih menjadi anggota DPR dan kembali menjadi Wakil Ketua DPR RI 2004-2009. 

Tak hanya berhenti disitu, ternyata ayah dari tiga anak ini, pada Pemilu berikutnya ia juga sukses untuk ketiga kalinya menjadi anggota DPR ,dan tak tanggung-tanggung kala itu meminta kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi menteri tenaga kerja dan Transmigrasi 2009-2014.

Saat dipenghujung jabatannya pun sebagai menteri, Cak Imin secara aklamasi terpilih kembali sebagai ketua umum PKB. Dia dianggap berhasil menaikkan suara pemilu PKB pada tahun 2014. Keberhasilannya berlanjut, saat Muhaimin mengantarkan kader-kader PKB menjadi menteri di Kabinet Kerja Joko Widodo 2014-2019.

2. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi

Masyarakat Indonesia pastinya sudah mengenal  Imam Nahrowi yang merupakan Menteri Pemuda dan Olahraga  pada Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla. Imam Nahrowi juga sebagai salah satu elit politik PKB yang terbilang sukses dalam karirnya selama ini. Dirinya baru dilantik menjadi menteri pada 27 Oktober 2014.

Sebelum menjadi menteri, pria kelahiran 1973 ini memulai karier politiknya dalam Partai Kebangkitan Bangsa, dan terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat 2 periode: periode 2004-2009 dan 2009-2014 daerah pilihan Jawa Timur, Imam berada di Komisi VII DPR yang betanggung jawab dalam bidang agama, sosial, dan pemberdayaan perempuan.

Sejak kepemimpinannya sebagai menteri, Suami dari Shobibah Rohmah pernah diperhadapkan masalah kasus klub besar sepak bola antara PSS Sleman vs PSIS Semarang. Dibawah nauangannya bersama Kemenpora, ia memundurkan jadwal ISL karena sejumlah klub belum memenuhi persyaratan yang diminta. 

Kemenpora melayangkan tiga kali teguran kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Teguran ketiga dilayangkan pada 16 April 2015. Namun hingga 18 April, PSSI belum juga menjawab teguran tersebut, sehingga pada akhirnya PSSI resmi dibekukan. Pembekuan dilakukan Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui suratnya bernomor 01307 tahun 2015 dan ditandatangani Menteri Imam Nahrawi.

Pada tahun 2018, saat  Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games dan Asian Para Games, Imam menunjukkan dukungan langsung kepada para atlet dengan mengunjungi setiap pelatnas cabor.

Pemilu 2019 ini, Menpora Imam Nahrawi mencalonkan diri sebagai calon legislatif di daerah pemilihan (dapil) DKI I. Politikus PKB yang satu ini di dapil I akan bertarung dengan Habiburokhman dari Gerindra, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio dari PAN, Wanda Hamidah dari Nasdem, hingga Mardani Ali Sera dari PKS

Melihat lawan politikya tersebut, ayah dari tujuh 7 anak ini tetap optimis, karena sudah memiliki pengalaman di DPR.

3.  Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Muhammad Hanif Dhakiri.

Hanif Dhakiri adalah menteri Ketenagakerjaan pada Kabinet Kerja (2014-2019). karirnya dia selama ini juga tak diragukan lagi. Bahkan sebelum menjadi Menteri, dia pernah menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 dari PKB mewakili Jawa Tengah khususnya wilayah Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan dan Kabupaten Pemalang. 

Saat itu dia bertugas di  Komisi X DPR RI yang mengurusi masalah Pendidikan, Olahraga, Pariwisata, Kesenian dan Kebudayaan.

Pria kelahiran Semarang ini sudah menjadi seorang politisi di PKB sejak 1998. Dialah generasi pertama yang ikut partai besutan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini. Dari sinilah awalnya dirinya berkecimpung di dunia politik.

Pada tahun 2010, ia dipercaya jadi wakil sekjen PKB, dan berlanjut menjadi ketua DPP PKB pada kepimpinan Muhaimin Iskandar. Karier di partai berlanjut naik saat menjadi orang kepercayaan Muhaimin Iskandar, dia diminta menjadi Sekjen PKB 2014-2019.  

Dalam waktu yang bersamaan pada Pilpres 2014, dukungan PKB kepada calon Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla berhasil menang. Alhasil, presiden terpilih Jokowi meminta Hanif untuk mengurus persoalan buruh, TKW, dan TKI sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. []

Baca juga:


Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.