Tiga Kapal Pesiar Akan Dihadirkan ke Danau Toba

Guna menambah daya tarik wisatawan dan menjaga pengakuan dunia, manajemen GKT berencana menghadirkan kapal pesiar ke Kawasan Danau Toba.
Danau Toba. (Foto: Tagar/Istimewa)

Medan - Geopark Kaldera Toba (GKT) sudah menjadi bagian dari Unesco Global Geopark (UGG). Guna menambah daya tarik wisatawan dan menjaga pengakuan dunia, manajemen GKT berencana menghadirkan kapal pesiar ke Kawasan Danau Toba.

General Manajer (GM) Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BPGKT) Hidayati mengungkapkan itu dalam bincang dengan Tagar di Medan pada Kamis, 9 Juli 2020. Dia melihat bahwa hadirnya kapal pesiar akan meningkatkan performa kepariwisataan.

Dengan adanya kapal pesiar, menurut Hidayati, wisatawan bisa mengenal situs dinding kaldera yang akan dikemas satu story telling, dan itu pasti menarik. Selama ini kapal pesiar hanya melihat alam tanpa story telling.

"Di kapal pesiar itu nanti membahas, bercerita tentang kearifan lokal, kebudayaan, dinding kaldera yang punya situs tersendiri, ini akan lebih menarik," ungkapnya.

Untuk pengadaan kapal pesiar, ujar wanita berhijab ini, pihaknya sudah mengusulkan ke Badan Penyelenggara Otorita Danau Toba (BPODT) bahkan ke Pemerintah Provinsi Sumut.

"Keinginan kami ada tiga kapal pesiar yang membawa wisatawan dari Taput, Tongging dan Parapat serta Samosir. Feedback dari kegiatan ini akan mendatangkan pendapatan asli daerah dan mensejahterakan masyarakat. Teknis dan regulasinya nanti akan dibahas bersama," terang dia.

Laboratorium Vulkano

Selain itu, Hidayati juga mengaku akan membuat laboratorium alam sumber vulkano, bertujuan menghadirkan batuan yang ada di sekitar Kawasan Danau Toba.

"Mungkin ini bisa menjadi satu langkah awal menarik investor untuk dapat membangun laboratorium tersebut. Sampai saat ini kami belum ada melihat adanya investor untuk itu," tuturnya.

Menurut Hidayati, sesuai dengan tema Geopark Kaldera Toba adalah memuliakan alam, kebijakan pembangunan berbasis kepada kawasan geopark, khusunya Kawasan Danau Toba.

Untuk masa mendatang yang dilakukan adalah mempertahankan dan juga meningkatkan pembangunan daerah

"Ada potensi dengan memiliki laboratorium alam. Situs geologi yang ada akan menarik wisatawan apabila dikemas dengan baik. Ini akan membuat satu ikon baru di dunia, yaitu supervolkano," terangnya.

HidayatiGM Geopark Kaldera Toba Hidayati. (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Hal ini bukan saja berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat dari pariwisata, tetapi juga aspek konservasi yang dapat dilakukan pemerintah.

"Saya yakini dengan pengakuan Unesco, investor akan lirik kawasan Geopark Kaldera Toba dan akan dapat membangun perekonomian masyarakat sekitar Toba," terangnya.

Kendala yang Harus Diurai

Menurut Hidayati, ada kendala selama ini sehingga pengakuan dari Unesco berjalan lama, di antaranya manajemen pemenuhan kriteria yang belum komplet.

"Saya melihat ada satu strategi yang pada saat itu belum diterapkan, yaitu strategi manajemen pemenuhan kriteria Unesco sendiri," ujarnya.

Maka itu, kata dia, tantangan ke dapan adalah sinergi dan penyatuan persepsi terhadap pembangunan di kawasan Geopark Kaldera Toba yang berbasis peningkatan kearifan lokal. "Dengan sinergi yang ada, semua akan terwujud," terangnya.

Hidayati mengaku bangga dan bersyukur Kaldera Toba telah ditetapkan menjadi Unesco Global Geopark. Namun dia mengingatkan agar ini tetap dipertahankan dalam kaitan pembangunan di Kawasan Danau Toba.

"Dengan adanya pangakuan dunia, kita bisa melihat juga dalam website Unesco dan pemberitaan lainnya. Untuk masa mendatang yang dilakukan adalah mempertahankan dan juga meningkatkan pembangunan daerah," ungkapnya.

Diketahui, Geopark Kaldera Toba telah ditetapkan sebagai bagian dari Unesco Global Geopark dalam sidang ke-209 Dewan Eksekutif Unesco di Paris pada 7 Juli 2020. []

Berita terkait
Danau Toba Bersih KJA, Unesco Geopark Dipertahankan
DPRD Sumut menyebut, setelah Kaldera Toba masuk Unesco Global Geopark, pemerintah daerah harus menjaga kelestarian Danau Toba.
Danau Toba Bersih KJA, Unesco Geopark Dipertahankan
DPRD Sumut menyebut, setelah Kaldera Toba masuk Unesco Global Geopark, pemerintah daerah harus menjaga kelestarian Danau Toba.
KJA di Danau Toba, Hinca: Jangan Perpanjang Izinnya
Anggota Komisi III DPR RI merespons rencana relokasi keramba jaring apung PT Regal Springs Indonesia di Kawasan Danau Toba, Sumatera Utara.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.