Terus Disoal Penggantian Nama Jalan, Ini Jawaban Pakde Karwo

"Rencana ini bukan penghapusan jalan sepenuhnya. Hanya sebagian dari dua jalan yang ada di Surabaya yang akan diubah namanya untuk simbolik harmoni budaya," kata Pakde Karwo
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, menandaskan bahwa penamaan jalan itu tidak lantas menghapus atau menghilangkan nama Jalan Dinoyo dan Gunungsari secara keseluruhan untuk digantikan dengan Jalan Siliwangi dan Jalan Sunda. Namun, penamaan Jalan Siliwangi dan Jalan Sunda itu bisa dilakukan pada sebagian jalan saja. (Lut)

Surabaya (Tagar 13/3/2018) - Penolakan masyarakat dan ketua DPRD Kota Surabaya terhadap rencana perubahan dua nama jalan di Surabaya yang belakangan terjadi direspon Gubernur Jatim Sokarwo.

Usai melantik empat Pj Bupati di Gedung Negara Grahadi, Gubernur yang akrab dengan sapaan Pakde Karwo ini menandaskan bahwa penamaan jalan itu tidak lantas menghapus atau menghilangkan nama Jalan Dinoyo dan Gunungsari secara keseluruhan untuk digantikan dengan Jalan Siliwangi dan Jalan Sunda. Namun, penamaan Jalan Siliwangi dan Jalan Sunda itu bisa dilakukan pada sebagian jalan saja.

"Rencana ini bukan penghapusan jalan sepenuhnya. Melainkan hanya sebagian dari dua jalan yang ada di Surabaya yang akan diubah namanya untuk simbolik harmoni budaya," kata Pakde Karwo di Gedung Grahadi.

Pakde mengatakan, kebijakan memasukkan nama jalan tersebut adalah kepentingan umum bukan semata mata kepentingan pribadi. Untuk itu, lanjutnya, seseorang memang punya hak pribadi namun juga ada hak dan kepentingan umum. "Dua hak ini harus seimbang," tandasnya.

Menghadapi sikap penolakan yang dilontarkan masyakat tersebut, Pakde Karwo akan melakukan sosialisasi melalui Dinas PU Bina Marga Jatim dan didampingi Humas Pemprov Jatim. "Jadi nanti Pak Gatot (Gatot Sulistyo Hadi) plus Humas akan melakukan sosialisasi,” terangnya.

Pakde Karwo menegaskan memang perlu adanya dialog antara pemerintah dengan masyarakat berkaitan dengan rencana perubahan sebagian nama jalan di Surabaya untuk kepentingan harmonisasi budaya Jawa dan Sunda. Dimana selama 661 tahun ada permasalahan besar antara Jawa dan Sunda. "Dengan pendekatan budaya Jawa-Sunda itu kita selesaikan setelah 661 tahun," ujarnya.

Terkait pernyataan Ketua DPRD Surabaya, Armuji, yang menolak usulan perubahan nama jalan, Pakde Karwo kembali mengatakan pihaknya akan berdialog dengan masyarakat. "Jalan itu bagian dari kepentingan umum. Sama saja, usulan daerah ke Gubernur belum tentu bagi pemerintah pusat, pertimbangannya kepentingan umum. Tidak semua usulan pemerintah daerah bisa disetujui," paparnya. (lut)

Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.