Jakarta - Kepolisian menangkap 74 terduga teroris setelah bom bunuh diri meledak di Markas Polrestabes Medan pada 13 November 2019. Total terbanyak terduga teroris ditangkap 30 di Sumatera Utara (Sumut) dan 11 di Jawa Barat (Jabar).
Berdasarkan kasus penyerangan Jenderal (Purn) Wiranto dan kasus bom bunuh diri di Poltabes Medan para pelaku merupakan kelompok atau yang biasa disebut JAD.
Sedangkan 5 terduga teroris dicokok di Pekanbaru Riau, 5 di Banten, 4 di Kalimantan Timur, 3 di DKI Jakarta, 2 di Aceh, 2 di Jawa Timur, dan 1 di Sulawesi Selatan.
"Dalam pengungkapan kasus bom bunuh diri di Polres Medan, selain mengungkap identitas pelaku bom bunuh diri dalam 8 hari pasca peristiwa tersebut, Polri juga berhasil menangkap 74 orang tersangka jaringan teror di 10 wilayah," kata Idham dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu 20 November 2019, seperti dilansir dari Antara.
Menurut dia, Tim Densus 88 Anti-teror terus bergerak untuk menangkap terduga teroris lainnya.
"Berdasarkan kasus penyerangan Jenderal (Purn) Wiranto dan kasus bom bunuh diri di Poltabes Medan para pelaku merupakan kelompok atau yang biasa disebut JAD," ujarnya.
Idham menyatakan teror kasus penyerangan kepada mantan Menko Polhukam Wiranto di Pandeglang dan kasus bom bunuh diri di Markas Polrestabes Medan, Sumatera Utara dilakukan kelompok yang sama yaitu anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan mereka terpapar terorisme melalui media sosial.
Para pelaku menurut dia, memiliki tujuan menyerang pemerintah dan aparat kepolisian karena dianggap sebagai thogut.
RDP tersebut dipimpin langsung Ketua Komisi III DPR RI Herman Herry, sementara itu Idham Aziz didampingi Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmonto, Kabarhakam Komjen Firli, Kadiv Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal dan ada juga 34 Kapolda.