Terisolir, Derita Warga Desa Blang Lango Nagan Raya

Buruknya infrastruktur jalan menuju Desa Blang Lango, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya membuat warga terisolir dari daerah lain.
Kondisi akses Jalan di Desa Blang Lango, Nagan Raya, Aceh. (Foto: Tagar/Vinda Eka Saputra).

Nagan Raya – Buruknya infrastruktur dan akses jalan menuju Desa Blang Lango, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, mengakibatkan masyarakat merasa terisolir dari dunia luar.

Desa Blang Lango merupakan sebuah desa terletak di daerah pegunungan di Kecamatan Seunagan Timur. Jarak tempuh yang dibutuhkan untuk sampai ke desa tersebut dari pusat kota Kabupaten Nagan raya memerlukan waktu lebih kurang satu setengah jam.

Salah satu masalah yang kami hadapi di sini itu masalah gajah liar. Karena kalau masalah gajah tidak teratasi, mungkin kami di sini banyak hal yang bisa terhambat.

Untuk menuju desa, harus melewati sungai dengan menggunakan perahu motor karena jembatan penghubung hanya satu dan letaknya sangat jauh sehingga warga memilih menggunakan perahu motor untuk menyeberang.

Kepala Desa Blang Lango, Odiantri mengatakan permasalahan dialami oleh masyarakat Desa Blang Lango dari tahun 2016 hingga saat ini menurutnya sudah sangat komplit, karena semua permasalahan ada di sana.

“Salah satu masalah yang kami hadapi di sini itu masalah gajah liar. Karena kalau masalah gajah tidak teratasi, mungkin kami di sini banyak hal yang bisa terhambat,” kata Odiantri, Senin, 31 Agustus 2020.

Selama ini gajah liar sering masuk kepermukiman warga dan merusak kebun serta rumah milik warga sehingga warga merasa khawatir apa bila sewaktu-waktu gajah liar masuk dan merusak rumah mereka.

“Kemudian itu masalah akses jalan kami juga sangat membutuhkan, karena hasil pertanian ataupun perkebunan yang ada di Desa Blang Lango menjadi terhambat karena akses jalannya belum memadai,” tuturnya.

Jalan menuju Desa Blang Lango adalah jalan mendaki dan menurun yang kebanyakan masih tanah liat. Sehingga apabila hujan turun maka jalan tersebut tidak bisa dilalui oleh masyarakat karena licin dan sudah menjadi lumpur.

“Masalah selanjutnya itu jaringan yang susah atau bisa dibilang tidak ada, karena kalau ingin menelepon kita harus mencari dulu di tempat yang tinggi supaya dapat jaringan,” kata Odiantri.

Akibat akses jalan yang buruk juga menyebabkan tenaga medis hanya seminggu sekali datang ke Desa Blang Lango sehingga pelayanan kesehatan di desa tersebut menjadi sangat kurang memadai.

“Tenaga medis yang menetap itu tidak ada. Kalau ada masyarakat yang sakit terus dokter tidak ada ya kita harus pergi ke Puskesmas yang diseberang sungai yang jaraknya sekitar 10 kilometer,” katanya.

Kurangnya air bersih dan tidak adanya mandi cuci kakus (MCK) juga menjadi permasalahan yang dialami oleh warga Desa Blang Lango. Jika datangnya musim kemarau, mereka terpaksa turun ke sungai mengambil air untuk dikonsumsi.

“Kami berharap agar pemerintah dapat membantu kami warga Desa Blang Lango menyelesaikan semua permasalahan yang sudah kami alami selama bertahun-tahun ini,” kata Odiantri.[](PEN)

Berita terkait
Puluhan Rumah dan Kebun di Nagan Raya Dirusak Gajah
Warga Desa Blang Lango, Nagan Raya khawatir akan keberadaan gajah liar, karena sering merusak tanaman dan rumah.
Akibat Corona, Dua Puskesmas di Nagan Raya Ditutup
Dua Puskesmas di Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya ditutup akibat sempat merawat pasien Covid-19.
Modifikasi Kendaraan Dinas Polisi di Nagan Raya Aceh
Anggota polisi di Nagan Raya menciptakan inovasi kendaraan dinas menjadi serba guna. Seperti membantu pemadaman Karhutla atau menyiram tananam.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina