Temui Para Jurnalis Demo, Ini Tanggapan Polda Aceh

Lintas Organisasi Pers di Aceh yang menamakan diri Jurnalis Anti Kekerasan (JANTAN) menggelar aksi damai di depan Mapolda Aceh di Banda Aceh, Aceh.
Lintas Organisasi Pers di Aceh yang menamakan diri Jurnalis Anti Kekerasan (JANTAN) menggelar aksi damai di depan Mapolda Aceh di Banda Aceh, Kamis 9 Januari 2020. (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh - Lintas Organisasi Pers di Aceh yang menamakan diri Jurnalis Anti Kekerasan (JANTAN) menggelar aksi damai di depan Mapolda Aceh di Banda Aceh, Kamis, 9 Januari 2020.

Aksi ini merupakan bentuk desakan para jurnalis kepada Kapolda Aceh Irjen Pol Rio S Djambak untuk mengawal kasus pengancaman yang dialami Aidil Firmansyah, wartawan Tabloid Modus Aceh dan modusaceh.co di Aceh Barat, Aceh pada Minggu 5 Januari 2020 dini hari.

Dalam aksi itu, para jurnalis ditemui oleh salah seorang perwira piket di Direktorat Bimmas Polda Aceh, Kompol Shaiful Anam. Dalam kesempatan itu, ia berjanji akan menyampaikan aspirasi para jurnalis kepada pimpinan dalam hal ini Kapolda Aceh.

“Aspirasi sekecil apapun dari masyarakat, apalagi wartawan yang selama ini membantu pihak kepolisian dalam hal menyampaikan Kamtibmasnya ke seluruh masyarakat, menjaga keamanan, itu luar biasa, sangat dihargai,” kata Shaiful.

Menurut Shaiful, kehadiran para jurnalis ke Mapolda Aceh merupakan bentuk perhatian wartawan terhadap permasalahan yang terjadi. Karena itu, ia mengapresiasi langkah yang dilakukan kuli tinda tersebut.

“Kehadiran ini adalah suatu hal yang luar biasa, mana yang permasalahan kurang diketahui, ini kami akan menyampaikan kepada pimpinan. Pimpinan yang akan mencari sebuah hal yang arif dan bijaksana, sehingga pak wartawan menerimanya dengan senang hati,” ujar Shaiful.

Saat ditanya soal desakan agar pelaku dijerat dengan UU Pers, Shaiful menyebutkan akan melaporkan hal tersebut terlebih dahulu kepada Kapolda Aceh, apakah diterima atau tidak.

Kami akan menyampaikan kepada pimpinan.

“Kalau itu memang yang dikehendaki akan disampaikan, sehingga hal ini tidak terulang lagi ke hal yang lain,” tutur Shaiful.

Seperti diketahui, wartawan Tabloid Modus Aceh dan modusaceh.co di Aceh Barat diancam bunuh oleh Akrim, Direktur PT. Tuah Akfi Utama karena berita terkait perusahaan itu yang tayang di medianya beberapa jam sebelum pengancaman.

Baca juga: Dapat Ancaman, Jurnalis di Aceh Gelar Aksi di Polda

Saat ini, peristiwa itu sedang ditangani oleh penyidik Polres Aceh Barat setelah korban melaporkan kejadian yang dialaminya. Polisi juga sudah menahan pelaku paska pelaporan tersebut hingga sekarang.

Juli Amin dari AJI Banda Aceh dalam orasinya mengatakan, kasus yang dialami Aidil cukup ironis. Pasalnya, atas pengancaman yang turut memperlihatkan mirip senjata api jenis pistol ini, penyidik hanya menjerat pelaku dengan Pasal 335 KUH Pidana tentang perbuatan tidak menyenangkan.

Menurut Juli, sedangkan senjata yang digunakan dan diakui asli oleh pelaku pada beberapa pemberitaan media, terakhir berubah wujud menjadi korek api atau mancis berbentuk pistol.

Atas peristiwa ini, kata Juli, selain pelaku tidak terjerat dengan penyalahgunaan senjata api, tetapi juga tidak dijerat dengan Undang-undang No. 40 tahun 1999 tentang pers. Padahal, sangat jelas pengancaman itu terjadi karena pemberitaan yang tayang di media modusaceh.co.

“Kami menilai polisi tidak adil jika pelaku dijerat dengan pasal 335 KUHP, kami meminta penyidik untuk menggunakan UU Pers,” katanya. []

Berita terkait
Petaka Banjir dan Kerusakan Alam Aceh
Sepanjang tahun 2019 terjadi banjir bandang sebanyak 10 kali dan banjir genangan telah terjadi sebanyak 70 kali, serta longsor 46 kali di Aceh.
Ratusan Kilogram Ikan Mati Mendadak di Aceh
Ratusan kilogram ikan kerapu mati mendadak di kawasan keramba Sungai Cunda, kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Aceh.
Miris, Sampah Berserakan di Pantai Abdya Aceh
PPI Ujong Serangga, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh dipenuhi sampah plastik bekas yang berserakan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.