Tawaran Kerja Sama Perusahaan China Dipelajari BPJS

Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengatakan pihaknya masih mempelajari tawaran kerja sama dengan perusahaan asuransi asal China.
Ilustrasi. (Foto: Antara/Didik Suhartono)

Jakarta - Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengatakan pihaknya masih mempelajari tawaran kerja sama dengan perusahaan China Ping An Insurance. Perusahaan asuransi itu mengelola sistem kesehatan berbasis teknologi di 282 kota China.

Kita akan pelajari. Kita akan lihat, tidak serta merta kemudian apa yang ditawarkan itu kita langsung penuhi.

Rencana kerja sama itu menyangkut meningkatkan kapasitas teknologi informatika untuk memperkuat basis data dan penerimaan iuran BPJS.

"Kita akan pelajari. Kita akan lihat, tidak serta merta kemudian apa yang ditawarkan itu kita langsung penuhi. Kita harus pelajari dulu," kata Fachmi di Gedung DPR Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa malam 27 Agustus 2019.

Fachmi menegaskan belum ada satupun kesepakatan dengan perusahaan subsidari dari induk usaha Ping An Group yang menjadi pemain utama di pasar keuangan negara ekonomi kedua terbesar di dunia itu. 

Menurut dia, hingga saat ini, antara kedua perusahaan juga belum audiensi atau pertemuan untuk membahas kemungkinan kerja sama. "Kami belum bertemu, kami belum bisa menilai," tutur Fachmi.

Pernyataan Fachmi tersebut menanggapi informasi tawaran kerja sama dari Ping An pasca-pertemuan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dengan salah satu pemimpin dari Ping An saat berkunjung ke China pada Juli 2019.

Ping An disebut Luhut menawarkan bantuan untuk mengevaluasi sistem Teknologi dan Informasi (TI) BPJS Kesehatan. Pemutakhiran sistem TI di tubuh BPJS diperlukan untuk meningkatkan kemampuan penghimpunan iuran berdasarkan basis data yang tepat.

Minimnya kolektabilitas iuran menjadi salah satu penyebab membengkaknya defisit keuangan BPJS Kesehatan di tengah semakin meningkatnya pembayaran manfaat. Pada 2019, defisit BPJS Kesehatan diperkirakan bisa menembus Rp32,8 triliun jika tidak ada perbaikan dalam kolektabilitas iuran.

Adapun Ping An Insurance merupakan subsidiari dari Grup PA, sebuah induk usaha jasa keuangan asal China yang memiliki layanan asuransi, perbankan, investasi, dan bisnis teknologi.

Dalam keterangan resminya pada Minggu 25 Agustus 2019, Luhut menegaskan tawaran dari Ping An masih sebatas saran dan tidak terikat dengan kesepakatan apapun. 

Kredibilitas Ping An Insurance dinilai sudah teruji dengan layanan asuransi berbasis daring yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan dan telah sukses meningkatkan efisiensi.

"Perusahaan publik ini memelopori sistem manajemen kesehatan berbasis teknologi di 282 kota di China," kata Luhut.

Berita terkait
Sri Mulyani, Strategi Mengatasi Defisit BPJS Kesehatan
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan mengenai akar permasalahan defisit keuangan BPJS Kesehatan di hadapan Komisi XI DPR.
BPJS Kesehatan dapat Digunakan Korban Kecelakaan
Respon masyarakat terkait perubahan layanan dan persyaratan BPJS untuk korban kecelakaan
2 Eks Pejabat RSUD Lembang Gelapkan Dana BPJS Kesehatan
Dua bekas pejabat di RSUD Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jabar, diduga menggelapkan dana BPJS Kesehatan
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina