Tapak Tilas Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI di Aceh

Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh (PDIA) mengelar Tapak Tilas seputar peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Aceh.
Peserta tapak tilas sedang mengabadikan monumen Hotel Atjeh disamping Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan).

Banda Aceh – Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh (PDIA) mengelar Tapak Tilas seputar peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Aceh dengan lawatan dibeberapa lokasi peninggalan bersejarah di Banda Aceh, Sabtu 24 Agustus 2019.

Direktur PDIA, Mawardi Umar mengatakan tapak tilas tersebut diikuti sebanyak 140 orang terdiri dari siswa se-Banda Aceh dan Aceh Besar, Mahasiswa dari beberapa jurusan serta guru dengan bertujuan untuk memperkenalkan kembali kepada generasi muda agar nantinya bisa berbagi pemahaman tentang sejarah terkait peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Aceh.

“Meskipun Proklamasi dilakukan di Jakarta, namun efek di Aceh sangat berdampak besar, karena sebelumnya ada banyak peristiwa yang terjadi di Aceh saat memperjuangkan kemerdekaan,” kata Mawardi di Banda Aceh, Sabtu 24 Agustus 2019.

Maka sambung Mawardi, tapak tilas untuk ketiga kalinya ini, PDIA mencoba lawatan dimulai dari gedung PDIA menuju kebeberapa lokasi bersejarah seperti Gedung Baperis (Gedung Juang), Tugu Proklamasi Kemerdekaan, Hotel Aceh, Atjeh Bioskop (Garuda Theater), Lapangan Blang Padang dan Lapangan Terbang Lhoknga.

“Kegiatan ini rutin lakukan PDIA setiap tahunnya dan kali ini kita mengambil seputar peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Aceh karena ini masih bulan Agustus sesuai momentumnya,” katanya.

Mawardi berharap kegiatan tapak tilas ini mampu mengangkat kembali sejarah yang mulai terpendam tersebut sebab kata dia peristiwa Proklamasi di Aceh tidak kalah pentingnya dengan di Jakarta dan jarang masyarakat yang tahu bagaimana dasyatnya masyarakat Aceh dalam memperjuangkannya.

"Kalau tidak ada situs peninggalannya bagaimana kita bicara bahwa orang Aceh itu hebat dulunya, maka sudah saatnya generasi ini menjaganya," tutur Mawardi.

Selain itu Mawardi juga meminta kepada guru yang membidangi ilmu sejarah agar lebih kreatif dan melakukan sistem pendekatan terkait pengenalan situs bersejarah kepada peserta didiknya.

“Sudah saatnya menerapkan sistem pembelajaran dilapangkan minimal sekali harus ada dalam satu semester agar mereka lebih paham bukan hanya menghayal bagaimana sejarah Aceh itu sendiri,” pintanya.

Selain itu dirinya mengakui literasi sejarah Aceh selama ini mulai jarang dibahas dan nantinya ditakutkan akan dilupakan oleh generasi selanjutnya. Padahal katanya sejarah itu berlanjut dan saling berhubungan.

“Maka itu tugas kita bersama untuk terus menjaga dan mengingatnya kembali, kita sekarang ada karena berkaitan dengan  kehidupan masa lalu,” ujarnya.

“Sejarah bukan anggan-anggan, artinya punya dunia lain, tapi sejarah merupakan yang sebenarnya ada sama kita. Belajar sejarah itu menyenangkan cuma bagaimana cara mengemasnya saja,” ujarnya lagi.

Sementara itu, Muzammil salah satu siswa yang mengikuti tapak tilas mengaku sangat kagum tentang perjuangan rakyat Aceh dulunya setelah melihat langsung bagaimana peninggalan bersejarah yang ada di Aceh.

 “Kalau seperti ini saya lebih karena melihat langsung dan bisa membanyangkannya dengan detail, ini sebelumnya saya hanya mendengar apa yang dijelaskan sama guru disekolah, seperti mengahayal dan mendengar cerita dongeng, padahal sebenarnya fakta,” pungkasnya.[]

Baca juga:

Berita terkait
Perusuh Konser Base Jam di Banda Aceh Dilepaskan Polisi
Polresta Banda Aceh menangguhkan penahanan satu pelaku pembubaran paksa konser musik grup band Base Jam.
Daftar 30 Anggota DPRK Banda Aceh yang Bakal Dilantik
Daftar 30 nama calon anggota DPRK Banda Aceh hasil Pileg 2019 yang akan dilantik, diserahkan KIP Kota Banda Aceh kepada Wali Kota Aminullah Usman.
Selama Idul Adha, Bandara SIM Aceh Besar Tutup Sementara
Selama Idul Adha, Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali mengeluarkan surat himbauan, agar SIM Aceh Besar Tutup Sementara.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.