Tanggapi Isu Kudeta Demokrat, Moeldoko: Kayak Dagelan Saja

Moeldoko menilai isu kudeta kepemimpinan Partai Demokrat seperti dagelan yang dipertontonkan.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko saat menjawab pertanyaan wartawan. Moeldoko mengaku tak mengetahui permasalahan yang menjerat PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau ASABRI. (Foto: Popy|Tagar).

Jakarta - Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan dirinya tidak ikut-ikut dalam urusan kisruh Partai Demokrat. Menurutnya, ia adalah orang luar yang tidak punya urusan dengan kegiatan internal partai. 

Moeldoko menilai isu yang sedang berkembang itu seperti dagelan yang dipertontonkan.

"Saya orang luar, tidak ada urusannya di dalam, jadi biasa-biasa saja," kata Moedoko, di kediamannya di Jakarta, Rabu, 4 Februari 2021. 

Janganlah apa membuat sesuatu yang menurut saya sih kayaknya ini kayak dagelan saja begitu

Baca juga: Analis Politik: Demokrat Selamat dan Lolos dari Operasi Kudeta

Hal tersebut diasampaikan Moeldoko, menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengungkapkan adanya upaya dari sejumlah pihak yang ingin menggulingkan posisinya dari ketum partai.

AHY menyebut gerakan politik itu mendapat dukungan pejabat Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Belakangan kader Demokrat menyebut sosok tersebut adalah Moeldoko. 

"Saya ini orang luar, tidak punya hak apa-apa gitu loh, yang punya hak 'kan mereka di dalam. Apa urusannya. Tidak ada urusannya, 'wong' saya orang luar," ujar Moeldoko. 

Moeldoko mengaku juga menghormati pendiri Partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. 

"Saya ini siapa sih. Saya ini apa. Biasa-biasa saja. Di Demokrat ada Pak SBY, ada putranya Mas AHY, apalagi kemarin dipilih secara aklamasi. Kenapa mesti takut ya. Kenapa mesti menanggapi seperti itu. Biasa-biasa saja begitu. Jadi dinamika dalam sebuah apa, partai politik itu biasa," ucap Moeldoko. 

Bahkan, menurut Moeldoko, bila ia memiliki kekuatan persenjataan, tidak mungkin meminta anggota DPC dan DPD Partai Demokrat untuk menggulingkan AHY. 

"Anggaplah saya punya angkatan bersenjata, anggaplah Panglima TNI ingin menjadi Ketua Demokrat, memangnya gue bisa menodong senjata para DPC/DPD. Semua kan ada aturan, AD/ART dalam semua parpol," ujar Moeldoko. 

Baca juga: Pendiri Demokrat: Kami Jemput Figur Masa Depan, Apa Salahnya?

Namun Moeldoko tidak menampik ada sejumlah pertemuan baik di hotel maupun tempat lain. 

"Intinya aku datang diajak ketemu 'wong' saya biasa di kantor setiap hari menerima orang, menerima berbagai kelompok, biasa itu. Dia marah-marah, saya suruh emosi keluarkan saja, biar saya paham apa yang kalian pikirkan. Jadi apa yang salah. Apa mau pertemuan di mana hak gue, ngapain ikut campur," ucap Moeldoko lagi. 

Ia pun kembali membantah isu bahwa ia ingin melakukan kudeta dalam tubuh Partai Demokrat. Ia pun kembali membantah isu bahwa ia ingin melakukan kudeta dalam tubuh Partai Demokrat. 

"Kerjaan gue setumpuk gini ngurusin yang tidak-tidak saja. Janganlah apa membuat sesuatu yang menurut saya sih kayaknya ini kayak dagelan saja begitu," ujar Moeldoko. []

Berita terkait
Faksi Anas Urbaningrum Disebut Dukung Moeldoko Rebut Demokrat
Yus Sudarso menyebut 4 faksi sudah merestui Moeldoko ambil alih Demokrat, salah satunya faksi Anas Urbaningrum.
Begini Kata Mahfud MD Soal Isu Kudeta Partai Demokrat
Mahfud MD mengaku kaget mendengar isu pengambilan alih tampuk kekuasaan partai Demokrat dari AHY melalui KLB oleh orang di lingkaran Jokowi.
Politikus Senior Demokrat: 4 Tokoh Dukung Moeldoko Jegal AHY
Berikut nama 4 orang Tokoh yang diduga ingin mengambilalih paksa kepemimpinan Partai Demokrat dari tangan AHY.
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.