Jakarta - Politikus senior Partai Demokrat, Yus Sudarso membeberkan bahwa empat tokoh besar mendukung Kepala Staf Presiden Moeldoko untuk mengambilalih posisi ketua umum Partai berlambang Mercy itu dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Jadi tanpa ada rekayasa, kawan-kawan ini bertemu dalam satu titik pemikiran, bagaimana Demokrat ke depan.
Mereka adalah adalah Subur Budhisantoso, Ketua Umum Partai Demokrat periode 2001-2005. Lalu, Hadi Utomo Ketua Umum Partai Demokrat 2005-2010. Selanjutnya, Anas Urbaningrum Ketua Umum DPP Partai Demokrat periode 2010-2013, serta Marzuki Alie, mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat.
"Jadi tanpa ada rekayasa, kawan-kawan ini bertemu dalam satu titik pemikiran, bagaimana Demokrat ke depan," tutur Yus Sudarso di Jakarta pada Selasa, 2 Februari 2021.
Bahkan menurutnya, empat tokoh tersebut telah membentuk empat faksi untuk mendukung Moeldoko. Terkait hal ini, Yus Sudarso menjanjikan AHY dirinya akan tetap mendapat jabatan strategis jika Demokrat berhasil memenangkan Pilpres 2024.
"Kawan melihat figur yang pas untuk di-create adalah Moeldoko. Akan tetapi kami sayang SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), sayang AHY, kalau Demokrat punya presiden pastinya AHY skala prioritas menjadi menteri kami dan 10 tahun ke depan beliau akan lebih matang untuk menjadi pemimpin bangsa ini," tegasnya.
Tudingan upaya kudeta di tubuh Partai Demokrat, sebelumnya disuarakan oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra. Menurutnya kudeta tersebut diduga dilakukan oleh Moeldoko yang berkaitan dengan pencalonan di Pilpres 2024.
- Baca juga : Gus Menteri Minta Kades Bentuk Tim Pemutakhiran Data Desa
- Baca juga : Januari 2021, Kementan Torehkan Peningkatan NTP dan NTUP
Tudingan ini pun, lantas ditampik Moeldoko. Meski demikian, mantan Panglima TNI itu mengakui dirinya sempat menerima sejumlah kader Partai Demokrat di kediamannya, namun pertemuan itu bukan upaya menggulingkan kepemimpinan AHY.
Secara terpisah, Politikus senior Partai Demokrat lainnya, yakni Syarief Hasan juga mengkonfirmasi keterlibatan Marzuki Alie, Jhoni Allen dan eks Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin dalam upaya kudeta tersebut. []