Tangerang Selatan - Calon wali kota petahana dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mengatakan tidak setuju apabila Pilkada Serentak 2020 ditunda. Menurut dia, bakal banyak mengeluarkan biaya dan tenaga dalam menjalankan tahapan-tahapan pilkada.
Persoalan biaya juga makin banyak, ketemu orang perlu mengeluarkan makan dan segala macam untuk tim saya.
"Saya jujur gak setuju lah ya penundaan Pilkada itu, mungkin masih ada alternatif lain kalau fenomenanya khawatir Covid-19," ucap Benyamin, Selasa, 15 September 2020.
Benyamin mengatakan, persoalannya ketika pilkada ditunda, misal sampai tahun 2021, maka tahapannya akan diperpanjang lagi. Hal itu jelas akan menguras tenaga.
"Kampanye akan dimulai 26 September sampai 71 hari sampai 5 Desember hampir setiap hari kan gitu, karena harus ketemu dengan 30 orang," ujarnya.
Kemudian, kata Benyamin, biaya pengeluaran juga akan membengkak. Menurut dia, kontestasi demokrasi banyak memerlukan uang. "Persoalan biaya juga makin banyak, ketemu orang perlu mengeluarkan makan dan segala macam untuk tim saya," ucap dia. []