Jakarta - Warga Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang dihebohkan dengan penampakan seorang bocah perempuan berusia 8 tahun bergelatung di kabel Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (sutet) setinggi 15 meter.
Kejadian tersebut kemudian viral dalam bentuk postingan video di media sosial. Salah satunya diunggah akun Instagram @_infocegatansolo. Dalam video tersebut, terlihat kepanikan warga melihat bocah bergelantungan di sutet.
"Kasur! Kasur, woy! Bawahnya kasur. Kok bisa naik gitu atuh. Woy, mana kasur buruan! Woy, tolong kasur, woy. Sudah enggak kuat itu," ucap perekam video.
Dalam video berdurasi 1 menit itu juga terdengar teriakan bocah meminta pertolongan kepada warga sekitar sambil menggerak-gerakan kaki. "Tolong, aku sudah enggak kuat pegangan. Mau turun," kata bocah itu.
Warga sekitar terlihat panik sambil meminta si bocah agar bertahan sedikit lebih lama. "Jangan loncat. Jangan dilepas. Ayo kasur mana kasur," teriak salah seorang warga.
Beruntung, warga sigap menyediakan matras dan ditempatkan sejajar dengan posisi si bocah. Warga kemudian memandunya untuk melepas pegangan secara perlahan dan nyawa si bocah berhasil diselamatkan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Kosrudin membenarkan kejadian tersebut. Peristiwa itu berlangsung pada Kamis, 16 April 2020, terjadi saatsi bocah tengah bermain di area proyek pemasangan kabel sutet.
"Dia enggak tahu kalau kabel itu mau ditarik, anaknya gelantungan pada saat kabel masih rendah, tapi lama kelamaan ketarik sampai tinggi, dia enggak berani lepas," kata Kosrudin, Jumat, 17 April 2020.
Kosrudin juga mengatakan kejadian tersebut terjadi akibat kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak serta keteledoran petugas PLN yang tidak menempatkan personel secara lengkap di sekitar area proyek pemasangan kabel.
"Petugas yang narik itu kan dari jarak jauh, beberapa kilometer dari titik awal. Dikiranya cuma kebun atau lahan kosong, yang ternyata ada rumah penduduk, seharusnya ada pengawasan setiap beberapa meter agar tidak ada warga yang mendekat," tutur dia. []