Tangani Covid-19, Sri Mulyani: Negara Butuh Masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah membutuhkan dukungan dan kerjasama dari masyarakat dalam mengatasi Covid-19.
Umat Hindu bersembahyang saat Hari Raya Galungan di Pura Jagatnatha, Denpasar, Bali, Rabu, 16 September 2020. Perayaan Hari Raya Galungan yang merupakan hari kemenangan kebenaran (Dharma) atas kejahatan (Adharma) tersebut diikuti umat Hindu di Pulau Dewata dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19. (Foto: Antara/Fikri Yusuf)

Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah membutuhkan dukungan dan kerjasama dari masyarakat dalam penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air. Sebab, masyarakat merupakan salah satu faktor keberhasilan negara untuk mengatasi pandemi.

Bentuk dukungan dan kerjasama dari masyarakat itu, menurutnya bisa berupa kedisiplinan. "Dalam memakai masker, menjaga jarak fisik, dan mereka selalu patuh dalam menjaga protokol kesehatan," ujar Sri Mulyani seperti dikutip Tagar dalam keterangan resmi Kementerian Keuangan, Minggu, 20 September 2020.

Jika masyarakat mau mendukung pemerintah menangani Covid-19, kata dia masyarakat harus taat pada protokol kesehatan. "Jadi, ketaatan publik masyarakat itu sangat penting dan ketidaktaatan akan menimbulkan dampak yang lebih buruk," tuturnya.

Untuk mendapatkan dukungan masyarakat, pemerintah menurutnya berupaya membangun kepercayaan publik terlebih dahulu. Pertama melakukan tranparansi yang artinya keterbukaan informasi penanganan Covid-19 di masyarakat.

"Termasuk data jumlah spesimen pemeriksaan, data jumlah pasien terkonfirmasi positif, serta data pelayanan dan perawatan kesehatan bagi para pasien," ucapnya.

Kedua, akuntabilitas dari penggunaan dana penanganan Covid-19. Publik, menurut Sri Mulyani harus mengetahui berapa alokasi anggaran negara untuk menanganinya dan dialokasikan untuk apa saja belanja negara tersebut.

Terakhir, ketiga adalah peningkatan kualitas data. Sebab, data penduduk juga memegang peranan penting dalam menangani situasi saat ini.

Ia menuturkan membangun suatu sistem data yang komplit dan komprehensif memang tidak mudah, apalagi Indonesia adalah negara besar dan terdiri dari banyak pulau. Namun, dengan adanya data yang bisa melacak setiap nama, alamat dan nomor akun setiap penduduk akan lebih memudahkan pemerintah dalam penyaluran program jaring pengaman sosial. []

Berita terkait
Positif Covid-19, Elvy Sukaesih Sempat Dikira Sakit Tifus
Sebelum dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19), pihak keluarga sempat mengira Elvi Sukaesih sakit tifus.
Akibat Pasien Tidak Jujur 4 Dokter di Aceh Positif Covid-19
Empat dokter di Kota Langsa, Aceh terpapar virus corona akibat pasien tidak jujur dalam riwayat perjalanannya.
Tower 5 Wisma Atlet Kemayoran Diisi 1.002 OTG Covid-19
Satgas Penanganan Covid-19 mencatat 1.002 pasien positif dengan status orang tanpa gejala (OTG) ditampung di Tower 5 Wisma Atlet Kemayoran.
0
Fitur Message Reaction WhatsApp, Kini Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
Ya, di dalam fitur WhatsApp Reaction ini ada 6 emoji yang bisa Anda manfaatkan untuk memberikan tanggapan pada sebuah obrolan.