Tak Terpengaruh Wall Street, IHSG Menguat 0,3%

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak terpengaruh dengan merosotnya indeks Dow Jones di Bursa Wall Street.
Pengunjung beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. (Foto: Antara/Reno Esnir)

Bursa saham masih diwarnai aksi jual oleh investor asing, meskipun tidak sampai menekan IHSG

Jakarta - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak terpengaruh dengan merosotnya indeks Dow Jones di Bursa Wall Street. Pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat, 12 Juni 2020, IHSG menguat tipis 0,3% atau 25,61 poin ke level 4.880,36. Begitu pula dengan indeks LQ 45 menguat 0,91% atau 6,8 poin menjadi 752,11.

Bursa saham masih diwarnai aksi jual oleh investor asing, meskipun tidak sampai menekan IHSG. Aksi jual oleh investor asing (net foreign sell) tercatat mencapai Rp 1,21 triliun. Sejak awal 2020 hingga hari ini, aksi jual investor asing mencapai Rp 9,5 triliun.

Baca Juga: Imbas Wall Street, IHSG Berpotensi Turun Lagi

Dikutip dari Antara, frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 678.248 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,52 miliar lembar senilai Rp 10.24 triliun. Sebanyak 162 saham naik, 247 menurun dan 171 saham stagnan.

Secara sektoral, seluruhnya terkoreksi dengan sektor pertanian turun paling dalam yaitu 1,98%. Setelah itu diikuti sektor industri dasar dan infrastruktur masing-masing 1,67% dan 1,54%.

Edwin Sebayang, analis dari MNC Sekuritas dalam analisanya menyebutkan, berpeluang mengalami tekanan lagi pada perdagangan hari ini, imbas anjloknya indeks Dow Jones di Wall Street. Mengetahui IHSG berpeluang kembali turun dihari ke-4, membuat secara valuasi banyak saham kembali menjadi sangat menarik untuk dibeli.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 11 Juni 2020, IHSG terkoreksi 1,34% atau 65,92 poin ke posisi 4.854,75

Edwin mengatakan akibat ketakutan adanya serangan gelombang kedua virus corona Covid-19, indeks di Wall Street berguguran seperti daun berjatuhan di fall season (musim gugur). Indeks Dow Jones turun sebesar 6.90% yang merupakan penurunan terbesar sejak Maret 2020.

"Jika dikombinasikan dengan kejatuhan indeks EIDO sebesar 6.79%, maka sudah dapat diduga IHSG pun akan mengekor dalam perdagangan Jumat ini ditengah pencapaian jumlah tertinggi kembali korban yang terjangkiti dan tewas akibat Covid-19," katanya dalam keterangan yang diterima Tagar, Jumat, 12 Juni 2020.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 11 Juni 2020, IHSG mendapat tekanan jual investor asing. Akibatnya, IHSG terkoreksi 1,34  persen atau 65,92 poin ke posisi 4.854,75.

Baca JugaIHSG Terkoreksi Lagi 1,34% oleh Aksi Jual Asing

Indeks saham sempat menyentuh level 4.931,24 poin. Namun akhirnya kembali bergerak negatif dan akhirnya ditutup di level 4.85475. []

Berita terkait
IHSG Anjlok 2,27% Gegera Asing Jual Rp 515 Miliar
Seperti prediksi kalangan analis sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu, 10 Juni 2020 masih mengalami tekanan.
Erdikha: IHSG Akan Bergerak Konsolidasi Melemah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin ditutup melemah membentuk consolidation dengan menguji level support di level 4.950.
IHSG Diprediksi Melemah dengan Rentang 4.940-4.975
Pada perdagangan kemarin, Selasa, 9 Juni 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi tipis 0,7 persen di level 5.035.
0
Anak Idap Lumpuh Otak, Sang Ibu Perjuangkan Ganja Medis Legal di CFD
Seorang Ibu Viral setelah melakukan aksinya dalam berjuang melegalkan Ganja Medis di Indonesia demi anaknya yang mengidap lumpuh otak.