Imbas Wall Street, IHSG Berpotensi Turun Lagi

IHSG berpeluang mengalami tekanan lagi pada perdagangan Jumat ini, imbas anjloknya indeks Dow Jones di Wall Street.
Ilustrasi - Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. (Foto: Antara/Reno Esnir/pd)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan penurunan untuk hari keempat


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang  mengalami tekanan lagi pada perdagangan hari ini, imbas anjloknya indeks Dow Jones di Wall Street. Mengetahui IHSG berpeluang kembali turun dihari ke-4, membuat secara valuasi banyak saham kembali menjadi sangat menarik untuk dibeli.

Edwin Sebayang, analis dari MNC Sekuritas dalam analisanya menyebutkan, akibat ketakutan adanya serangan gelombang kedua virus corona Covid-19, indeks di Wall Street berguguran seperti daun berjatuhan di fall season (musim gugur). Indeks Dow Jones turun sebesar 6.90% yang merupakan penurunan terbesar sejak Maret 2020.

Baca Juga: IHSG Terkoreksi Lagi 1,34% oleh Aksi Jual Asing

"Jika dikombinasikan dengan kejatuhan indeks EIDO sebesar 6.79%, maka sudah dapat diduga IHSG pun akan mengekor dalam perdagangan Jumat ini ditengah pencapaian jumlah tertinggi kembali korban yang terjangkiti dan tewas akibat Covid-19," katanya dalam keterangan yang diterima Tagar, Jumat, 12 Juni 2020.

Indeks EIDO adalah mutual fund berisikan saham-saham di Indonesia yang dikelola oleh Morgan Stanley di bursa AS. Dalam indeks EIDO, terdapat 89 saham yang dimasuki oleh asing.

Berdasarkan data Kamis, 11 Juni 2020, virus Corona di Indonesia menjangkiti sebanyak 979 sehingga total menjadi 35.295 orang. Jumlah korban meninggal sebanyak 41 sehingga keseluruhan mencapai 2,000 orang.

Lebih lanjut, kata Edwin, ketakutan yang sama juga melanda pasar komoditas. Ini membuat harga komoditas berjatuhan seperti; minyak 7.51%, emas 0.72%, nikel 1.33%, dan batubara 1.5% sehingga berpotensi menarik turun saham dibawah komoditas tersebut dalam perdagangan Jumat ini.

Mengetahui IHSG berpeluang kembali turun dihari keempat, membuat secara valuasi banyak saham kembali menjadi sangat menarik untuk dibeli

MNC Sekuritas merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan buy on weakness ( membeli saham di harga rendah, namun berprospek mengalami kenaikan kembali dalam jangka pendek) atau swing trade (sebuah strategi perdagangan yang mencoba untuk memperoleh keuntungan di suatu saham atau instrumen keuangan lainnya) dalam jangka pendek .

Menurut Edwin, investor dapat berfokus atas saham dari sektor pertambangan batu bara, logam nikel, perbankan, pakan ternak atau poultry, industri semen, infrastruktur dan retail dalam perdagangan Jumat ini.

Sebelumnya pada penutupan perdagangan Kamis, IHSG mendapat tekanan jual investor asing. Akibatnya, IHSG terkoreksi 1,34 persen atau 65,92 poin ke posisi 4.854,75.

Baca Juga: IHSG Anjlok 2,27% Gegera Asing Jual Rp 515 Miliar 

Indeks saham sempat menyentuh level 4.931,24 poin. Namun akhirnya kembali bergerak negatif dan akhirnya ditutup di level 4.85475. Pada perdagangan hari ini, sebanyak 139 saham mengalami kenaikan harga, 324 saham mengalami penurunan harga serta 155 saham statis.[]

Berita terkait
IHSG Terkoreksi Lagi 1,34% oleh Aksi Jual Asing
IHSG pada penutupan perdagangan Kamis, 11 Juni 2020 mendapat tekanan jual investor asing sehingga terkoreksi 1,34%.
IHSG Anjlok 2,27% Gegera Asing Jual Rp 515 Miliar
Seperti prediksi kalangan analis sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu, 10 Juni 2020 masih mengalami tekanan.
Erdikha: IHSG Akan Bergerak Konsolidasi Melemah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin ditutup melemah membentuk consolidation dengan menguji level support di level 4.950.