IHSG Anjlok 2,27% Gegera Asing Jual Rp 515 Miliar

Seperti prediksi kalangan analis sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu, 10 Juni 2020 masih mengalami tekanan.
Grafik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 12 Maret 2020. (Sumber: Yahoo Finance)

Prediksi kalangan analis tepat, hari ini Indeks Harga Saham Gabungan ditutup anjlok 2,27%

Jakarta - Seperti prediksi kalangan analis sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini masih mengalami tekanan. Pada penutupan perdagangan Rabu, 10 Juni 2020, IHSG anjlok 114,4 poin atau 2,27 persen di level 4.920.

Aksi jual investor asing yang mencapai lebih dari Rp 0,5 triliun menjadi penyumbang tekanan terhadap indeks saham. Investor asing mencatat penjualan bersih atau net sell senilai Rp 515 miliar di seluruh pasar. 

Baca Juga: IHSG Diprediksi Melemah dengan Rentang 4.940-4.975 

Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar oleh asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 334,6 miliar. Selanjutnya  PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 912 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 66,8 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp sebesar 45,2 miliar.

Pada penutupan Rabu, sebanyak 110 saham mengalami kenaikan harga, 402 saham mengalami penurunan harga serta 146 saham stagnan. Nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia ini mencapai  Rp 10,9 triliun.

Nara Hotel InternasionalPT. NARA mengadakan mini expose di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam konteks penawaran umum perdana (IPO) saham perusahaan di BEI, yang ditargetkan pada awal tahun depan. (Foto: Isntagram/@narahotelsinternational)

Saham-saham yang mengalami penurunan harga antara lain PT Gudang Garam Tbk (GGRM) sebesar Rp 1.075 menjadi Rp 47.300 per lembar. Saham PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) sebesar Rp 800 menjadi Rp 10.725 per lembar dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) sebesar Rp725 menjadi Rp 11.900 per lembar.

Sementara saham-saham yang mengalami kenaikan harga antara lain PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA) sebesar Rp 1.225 menjadi Rp 6.175 per lembar. Begitu juga dengan saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) naik sebesar Rp 300 menjadi Rp 7.000 per lembar serta PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC) menguat  Rp 250 menjadi Rp 3.250 per lembar.

Saham-saham yang teraktif diperdagangkan yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebanyak 49.982 kali senilai Rp 1,35 triliun. Setelah itu diikuti saham PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) sebanyak 48.249 kali senilai Rp3,82 miliar serta PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) sebanyak 28.596 kali senilai Rp 643,8 miliar.

MNC Sekuritas memperkirakan pergerakan IHSG  akan cenderung terkoreksi, dengan level koreksi terdekat berada pada 4.940-4.975

Sebelumnya MNC Sekuritas mengeluarkan analisa harian pergerakan IHSG untuk perdagangan hari ini, Rabu, 10 Juni 2020. Pada perdagangan kemarin, Selasa, 9 Juni 2020, IHSG terkoreksi tipis 0,7% di level 5.035. 

"Kami memperkirakan pergerakan IHSG selanjutnya akan cenderung terkoreksi, dengan level koreksi terdekat berada pada 4.940-4.975. Perhatikan support IHSG di 4.850 dan 4.747, apabila IHSG terkoreksi melebihi level support tersebut, bukan tidak mungkin IHSG akan kembali ke area 4.400-4.500," kata keterangan analisa MNC Sekuritas yang diterima Tagar

Baca JugaIHSG Terkoreksi 0,70%, Ini Saham yang Diburu Asing

Sementara Erdhika Sekuritas dalam analisanya menyebutkan bahwa IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan akan bergerak consolidation melemah. IHSG akan berada pada range pergerakan 4.950-5.150.[] 


Berita terkait
Guys Hati-Hati, IHSG Rally Semu Karena Faktor Ini
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hijau tebal pada pembukan perdagangan awal pekan ini dengan berhasil menembus level psikologis 5.000
MNC Sekuritas: Waspadai Koreksi IHSG ke Depan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup menguat 2,5% dan disertai dengan tekanan beli yang masih cukup besar.
Deretan Saham Meroket Saat IHSG Menguat Level 5000
IHSG pada penutupan perdagangan Senin, 8 Juni 2020 menguat 2,48 persen atau naik 122,8 poin di level 5.070 dengan nilai transaksi capai Rp 13,5 T.
0
Kesehatan dan Hak Reproduksi Adalah Hak Dasar
Membatasi akses aborsi tidak mencegah orang untuk melakukan aborsi, hal itu justru hanya membuatnya menjadi lebih berisiko mematikan