Erdikha: IHSG Akan Bergerak Konsolidasi Melemah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin ditutup melemah membentuk consolidation dengan menguji level support di level 4.950.
Warga melintas layar yang menampilkan infornasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis, 12 Maret 2020. (Foto: Antara/Aditya Pradana Putra)

IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan akan bergerak consolidation melemah pada range pergerakan 4.950-5.150

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin, Selasa, 9 Juni 2020 ditutup melemah membentuk consolidation dengan menguji level support di level 4.950. Indikator stochastic nampak sudah berada pada areal overbought dan terjadi death cross yang mengindikasikan berpotensi terjadinya pelemahan.

Indeks diperdagangkan dengan volume transaksi yang cukup ramai sekitar 11,65 triliun dengan asing saat ini masih membukukan aksi beli bersih sebesar Rp 275 miliar. Pelemahan indeks dibebani oleh sektor basic industry atau industri dasar (-1.972%), properti (-1.929%), infrastrukctur (-1.526%), miscellaneous industry atau aneka industri (-0.835%).

Baca Juga: IHSG Diprediksi Melemah dengan Rentang 4.940-4.975

Finansial (-0.814%), manufaktur (-0.403%), perdagangan (-0.385%), pertambangan (-0.331%), kendati ditopang oleh konsumer (0.605%) dan, agriculture (3.69%) yang masih mencoba mengalami penguatan meskipun kurang signifikan. "IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan akan bergerak consolidation melemah pada range pergerakan 4.950-5.150," kata penjelasan Erdhika Sekuritas yang diterima Tagar.

Faktor eksternal dan internal mempengarui IHSG

Perang dingin baru antara Amerika Serikat dan China sepertinya sudah dimulai, dan perang ini akan diperkirakan akan semakin panas karena negara-negara lain yang juga ikut terbawa. Terakhir situasi tereskalasi setelah Tiongkok mengajukan Undang-Undang mengenai keamanan baru ke Hong Kong, wilayah administratifnya yang memiliki hubungan perdagangan spesial dengan AS.

Presiden AS, Donald Trump langsung mengumukan akan memutus hubungan spesial dengan Hong Kong. Kemudian beberapa sekutu AS sudah kena, seperti Australia yang impor daging sapi dihentikan oleh Tiongkok setelah Australia mempertanyakan asal muasal virus Covid-19.

Sementara itu dari dalam negeri virus Covid-19 kembali menciptakan rekor penambahan jumlah pasien positif terjangkit per hari. Kenaikan ini sangat mengkhawatirkan mengingat akan dibukanya pusat perbelanjaan alias mal pekan depan yang akan menarik kerumunan masyarakat.

Rilis data ini tentunya akan mendatangkan ketakutan bagi para pelaku pasar akan munculnya gelombang kedua virus Covid-19. Apalagi banyak yang berpendapat bahwa gelombang pertama virus corona saja belum berhasil dilewati.

Saham Garuda IndonesiaGrafik Harga Saham GIAA di 2020 (Yahoo Finance)

Informasi saham yang bisa pengaruhi IHSG

Garuda Indonesia

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) terus berupaya untuk bangkit  alaupun bisnisnya babak belur dihantam pandemi Covid-19. Teranyar, emiten penerbangan milik negara ini akhirnya bisa menambah kapasitas angkut penumpang dalam penerbangan menjadi 70% dari semula 50%.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, saat ini pihaknya sedang fokus untuk mencari cara agar pelanggan tak menanggung biaya tambahan. Misalnya saja sekarang ini penumpang pesawat harus memiliki surat bebas corona hasil rapid test.

Bank Bukopin

Bank Bukopin Tbk menyatakan saat ini menjalin kerjasama dengan salah satu bank pelat merah yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Direktur Operasi dan TI Bank Bukopin, Adhi Brahmantya membenarkan hal tersebut. Menurutnya, pendampingan ini hanya bersifat sementara dan tujuannya agar pengelolaan arus kas dan operasional Bank Bukopin menjadi lebih baik untuk melayani kebutuhan nasabah.

Simak PulaGuys Hati-Hati, IHSG Rally Semu Karena Faktor Ini

Indomobil Sukses Internasional

PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2019 sebesar Rp 13,83 miliar atau Rp 5 per saham. Rasio pembayaran dividen atau payout ratio tersebut setara 8,13% dari total laba bersih tahun lalu.

Sepanjang 2019, Indomobil Sukses Internasional membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 170,06 miliar. Jumlah tersebut melesat 631,07% dibandingkan laba bersih tahun 2018 yang sebesar Rp 23,26 miliar. 

Setelah dua hari berturut-turut mendapatkan sentimen positif, pada perdagangan hari ini, Selasa 9 Juni 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus mengalami tekanan. Pada penutupan perdagangan, IHSG melemah 35,5 poin atau 0,70 persen di level 5.035.
[]

Berita terkait
IHSG Diprediksi Melemah dengan Rentang 4.940-4.975
Pada perdagangan kemarin, Selasa, 9 Juni 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi tipis 0,7 persen di level 5.035.
IHSG Terkoreksi 0,70%, Ini Saham yang Diburu Asing
Pada penutupan perdagangan Selasa, 9 Juni 2020, IHSG melemah 35,5 poin atau 0,70 persen di level 5.035.
MNC Sekuritas: Waspadai Koreksi IHSG ke Depan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup menguat 2,5% dan disertai dengan tekanan beli yang masih cukup besar.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.