Maros - Kabupaten Maros telah meningkatkan status terhadap pandemi virus corona menjadi waspada, akan tetapi imbauan untuk melalukan physical distancing (jaga jarak) belum banyak diterapkan, termasuk di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) sejumlah penjual dan pembeli masih berdesak tanpa jarak.
“Hampir setiap harinya kondisi saling berdesakan di tempat jual beli ikan ini berlangsung. Bahkan sejak ada warga Maros yang positif imbauan untuk melaksanakan jaga jarak tidak dilaksanakan,” kata salah seorang warga di lokasi penjualan ikan, Senin, 6 April 2020.
Menurutnya, pengelola pusat jual beli ikan dan sayuran yang beroperasi dari pukul 04.00 subuh hingga 09.00 pagi itu tidak serius untuk ikut melakukan penanggulangan penyebaran Covid-19.
Hampir setiap harinya kondisi saling berdesakan di tempat jual beli ikan ini berlangsung.
Ia bahkan mengeluhkan kurangnya sarana pencegahan Covid-19, dimana tempat cuci hanya tersedia tiga unit sementara lokasinya sangat luas dan jumlah pengunjungnya sangat banyak.
“Minimal ada bilik disinfektan lah di jalan masuk, jangan hanya di area gerbang, termasuk fasilitas cuci tangan yang memadai dan berada di setiap titik jalur masyarakat,” jelasnya.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Maros, Muhadir menyebut fasilitas untuk mencegah penyebaran Covid-19 di PPI Maros masih tergolong minim yang diakibatkan kelangkaan bahan cairan dan sulitnya diperoleh alat penyemprot.
"Kalau untuk tempat cuci tangan, ada di dekat kantornya PPI ada di tempat penjualan ikan dan di kedai-kedai warung itu ada tiga, kesulitannya sekarang itu mencari bahan hand sanitizer, jadi biasa sabun saja,” tambahnya.
Untuk langkah yang telah dilakukan, pihaknya masih menunggu koordinasi dari pihak Dinas Kesehatan untuk memperoleh bahan baku pembuatan disinfektan dan BPBD untuk melakuakn penyemprotan.
"Jadi sudah dua minggu itu, selain tempat cuci tangan kemudian hampirmi dau minggu juga disemprot itu motor dan tempat ikannnya kalau keluar dari tempat pelelangan, dan sekarang semakin kurang pembeli saya lihat, kita juga memberikan sosialisai untuk tidak berlama dan langsung meninggalkan lokasi," ujar Muhadir.
Muhadir menambahkan, terkait penutupan PPI Maros, dirinya masih menunggu instruksi langsung Bupati Maros, Hatta Rahaman, sembari melihat kondisi perkembangan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Maros. []