Tahun Baru, Risma Tak Ingin Ada Konvoi dan Petasan

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku tak ingin ada perayaan berlebihan saat malam pergantian tahun.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat melakukan pemantauan di Pos Pam Ops Lilin Semeru 2019, Selasa 31 Desember 2019. (Foto: Tagar/Haris D Susanto)

Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta kepada polisi untuk mengantisipasi adanya konvoi dan petasaan saat perayaan malam pergantian tahun di Kota Surabaya. Hal tersebut disampaikan Risma saat meninjau Pos Pengamanan Ops Lilin Semeru 2019 Polsek Pabean Cantikan, Selasa 31 Desember 2019.

Risma berharap saat perayaan malam tahun baru, kota Surabaya terbebas dari macet dan tidak ada konvoi. Ia pun memastikan kesiapan personel pengaman untuk mengantisipasi konvoi dari luar Surabaya.

"Insya Allah para petugas ini sudah siap menjaga keamanan kota Surabaya, khususnya mengantisipasi konvoi," ujarnya.

Ia pun sudah berkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya dan Polres Tanjung Perak untuk mengantisipasi adanya konvoi dari arah luar kota Surabaya. Antisipasi konvoi tersebut, kata Risma, agar tidak terjadi macet.

Insya Allah para petugas ini sudah siap menjaga keamanan kota Surabaya, khususnya mengantisipasi konvoi.

"Surabaya sempat macet total karena ada konvoi dari luar Surabaya beberapa tahun lalu. Saya minta ke Pak Kapolrestabes untuk konvoi yang dari luar untuk tidak masuk ke Surabaya," ucapnya.

Sementara terkait petasan, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini untuk tidak menyalakan petasan. Hal itu, kata Risma, bisa mencederai warga.

"Saya tidak ingin ada warga Surabaya terkena imbas daripada ledakan dari petasan. Saya berharap tahun ini, kami bisa menjaga kawasan kita," ucapnya.

Risma pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak merayakan secara berlebihan malam pergantian tahun.

"Saya berharap warga Surabaya tidak beraktivitas yang sifatnya berlebihan dan merugikan. Misalnya kebut-kebutan, kadang motong knalpot. Kita ada pengalaman dan terbakar, kan sayang motornya," tuturnya.

"Jadi untuk apa berhura-hura, karena besok masih melanjutkan (aktivitas). Kita bersyukur saja kepada Tuhan sudah dikarunia hidup hingga tahun 2019," imbuh Risma.

Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugraha mengatakan untuk perayaan malam pergantian tahun, pihaknya mengerahkan 2050 personel gabungan dari Polri, TNI, Dishub, Damkar, dan Satpol PP Surabaya.

Ribuan personel yang dikerahkan, kata dia, disebar dibeberapa titik wilayah di kota Surabaya

"Ada tujuh titik kita melakukan penebalan bersama Dishub. Kita amankan tempat wisata, tempat hiburan, gereja, dan pusat perbelanjaan," ujarnya.

Terkait permintaan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk mencegah masuknya konvoi dari luar Surabaya, pihaknya mengatakan siap. Ia pun sudah berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya agar melakukan penyekatan di sejumlah titik pintu masuk Surabaya.

"Nantinya pos-pos di tujuh titik akan mengantisipasi apabila Kota Surabaya terlalu padat, akan kita putar balik, Konvoi-konvoi akan kita putat balikkan. Makanya kita akan melakukan penebalan personel di po-pos itu," tegasnya.

Sandi menambahkan pihaknya juga sudah melakukan pengaturan lalu lintas jika terjadi kemacetan di pusat kota Surabaya dengan melakukan rekayasa lalu lintas

"Nanti akan kita alihkan ketempat-tempat yang membuat macet," ucapnya. []

Berita terkait
Malam Pergantian Tahun, Khofifah Pilih Pergi Umrah
Khofifah lebih memilih menjalankan ibadah umrah dan melewati pergantian tahun di Tanah Suci Mekah, Arab Saudi.
Mobil Masuk Jurang di Malang, Dua Orang Meninggal
Insiden kecelakaan lalu lintas ini saat mobil yang berisi satu keluarga masuk jurang di Jalan Raya Malang-Lumajang, Kabupaten Malang.
2019, Kasus Curanmor Menghantui Warga Kota Malang
Pelaku Curanmor lebih banyak beraksi di dua Kecamatan di Kota Malang yakni di Kecamatan Lowokwaru dan Klojen.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.