TAGAR.id, Jakarta - Pandemi virus Corona atau Covid-19 memaksa masyarakat untuk beraktivitas dari rumah dan mengurangi kegiatan di luar ruangan. Hal tersebut menyebabkan seseorang jarang terpapar sinar matahari.
Padahal, sinar matahari dapat membantu tubuh memproduksi vitamin D yang berguna untuk menguatkan tulang dan sistem imun, mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskular dan nyeri sendi (arthritis), hingga membantu memperbaiki suasana hati.
Mengutip The healthy, juru bicara Academy for Nutrition and Dietetics Wesley Delbrige mengatakan suasana hati yang buruk mengindikasikan seseorang kekurangan sinar matahari.
"Dengan paparan cahaya terang, seperti sinar matahari, serotonin akan meningkat," ujar Wesley.
Selain suasana hati yang buruk, ada beberapa gejala lainnya yang menandakan tubuh kekurangan sinar matahari, berikut ulasannya:
1. Susah Tidur
Terlalu sering menghabiskan waktu dalam pencahayaan buatan dan terlalu lama berada dalam ruang tertutup berpotensi merusak ritme sirkadian (jam internal tubuh) tubuh Anda. Hal tersebut dapat menjadi pemicu seseorang mengalami insomnia.
Dokter dan penulis Stress Proof Mithu Storoni mengatakan sinar matahari dapat membantu tubuh memproduksi hormon melatonin atau yang juga dikenal dengan hormon tidur.
"(Melatonin) memiliki berbagai efek pada otak, dari meningkatkan tidur, hingga menyinkronkan jam biologis Anda, dan menurunkan reaktivitas stres," ujar Mithu.
2. Keringat Berlebih
Keringat berlebih yang muncul di dahi, terutama saat Anda tidak sedang berolahraga atau berada di tempat yang panas, juga menjadi salah satu tanda bahwa tubuh Anda kurang mendapat asupan vitamin D.
3. Nyeri Otot dan Tulang
Nyeri otot yang sering terjadi pada orang dewasa juga dapat disebabkan karena tubuh jarang terpapar sinar matahari. Seseorang khususnya pada musim dingin, sering menghabiskan waktu di dalam ruangan cenderung akan lebih sering merasakan sakit pada bagian otot dan tulang tertentu.
4. Bertambahnya Berat Badan
Selain membantu tubuh memproduksi vitamin D, sinar matahari juga menyuplai nitrat oksida yang membantu menjaga metabolisme tubuh agar berjalan dengan lancar. Sebuah studi dari jurnal Diabetes menemukan bahwa paparan sinar UV mampu memperlambat kenaikan berat badan dan menangkal diabetes.
Selain itu, penelitian terbaru juga mengungkapkan berjemur di bawah sinar matahari pagi dapat mengurangi lemak tubuh. Penelitian ini menunjukkan bahwa paparan sinar matahari pagi sekitar 20-30 menit sudah cukup untuk menurunkan Indeks Massa Tubuh. []
Baca juga: