Ini Dampak yang Terjadi Jika Matahari Lockdown

Saat ini matahari tengah memasuki periode lockdown. Ini dampak besarnya terhadap Bumi.
Ilustrasi Matahari. (Foto: Tech Times)

Jakarta - Para ahli menyebutkan bahwa saat ini pusat tata surya kita tengah memasuk periode penguncian diri atau lockdown. Hal ini menyebabkan aktivitas permukaan matahari menjadi semakin minim dan turun secara drastis.

Melansir New York Post, Senin, 18 Mei 2020, seorang astronom bernama Tony Philips mengatakan bahwa tata surya akan mengalami resesi sinar matahari yang dibuktikan dengan menghilangnya bintik matahari. Ia juga mengatakan bahwa solar minimum sedang berlangsung dan ini terjadi sangat dalam.

"Ini menjadi salah satu yang terdalam di abad ini. Medan magnet matahari menjadi lemah dan memungkinkan sinar kosmik ekstra ke tata surya," kata Philips.

Lantas apa dampaknya bagi bumi jika matahari lockdown? Para ahli meyakini bahwa periode penguncian diri matahari akan menyebabkan udara dingin, gempa bumi, hingga kelaparan bagi umat manusia.

"Kelebihan sinar kosmik juga dapat menimbulkan bahaya kesehatan bagi astronot dan pelancong kutub utara, memengaruhi elektro-kimia atmosfer atas bumi, hingga memicu terjadinya petir," ucap Philips.

Ilmuan NASA khawatir situasi ini dapat mengulangi periode Dalton Minimum yang terjadi pada 1970 dan 1830. Saat itu bumi mengalami periode dingin dengan suhu 2 derajat celcius selama 20 tahun, hingga menyebabkan kelaparan dan letusan gunung berapi yang kuat.

Namun sekarang ini kekosongan bintik matahari berada di angka 76 persen. Angka tersebut turun sedikit dari tahun lalu dengan angka kekosongan sebesar 77 persen.[]

Berita terkait
Ilmuwan Tangkap Penampakan Jelas Permukaan Matahari
Foto matahari dengan resolusi terbaik berhasil diabadikan para ilmuwan dengan menggunakan teleskop surya 4 meter Daniel K.
NASA: Antartika Kehilangan 318 Gigaton Es per Tahun
Ilmuwan NASA menyebutkan Greenland kehilangan 200 gigaton es dan Antartika kehilangan 118 gigaton es setiap tahunnya.
NASA Berencana Menggali Sumber Air di Bulan
NASA mengatakan bahwa Bulan memiliki bagian-bagian yang tersembunyi dari paparan sinar matahari.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.