Surya Tjandra Dukung Percepatan Redistribusi Tanah Petani

Wamen ATR/BPN Surya Tjandra mendukung percepatan redistribusi tanah bagi masyarakat petani di wilayah Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.
Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Surya Tjandra. (Foto: Tagar/ Dok Kementerian ATR/BPN)

Jakarta - Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Surya Tjandra melakukan kunjungan ke Dusun Gintungan, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang pada Kamis, 26 Agustus 2021. 

Kunjungan kali ini dalam rangka mendukung percepatan redistribusi tanah bagi masyarakat petani di wilayah Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.

Surya Tjandra mengatakan suatu kehormatan baginya bisa hadir di tengah-tengah masyarakat desa Gintungan. Ia berkata bahwa keberhasilan program redistribusi tanah bagi masyarakat ini merupakan berkat dukungan dari para petani dan juga para pemangku kepentingan terkait, tentunya hal itu berawal dari harapan-harapan dan kebutuhan. 

"Kita akan berupaya untuk membereskan sertipikat bapak ibu petani semua. Semoga bisa membuahkan hasil yang maksimal dan sertipikat dapat diserahkan pada Hari Tani tepatnya tanggal 24 September nanti yang juga diperingati sebagai Hari Agraria Nasional," ujarnya.


Barangkali pesan pertama mohon jaga kebersamaan sebelumnya kan berjuang bersama setelah ini terus berjuang bersama jangan sampai dengan adanya sertipikat malah menimbulkan masalah baru.


Surya Tjandra berujar bahwa pihaknya tentu sangat peduli dengan persoalan agraria. Ia mengibaratkan jika menguasai tanah berarti menguasai hidup, dengan begitu dengan tanah yang dirampas artinya setara dengan hidup yang dirampas. 

"Barangkali pesan pertama, mohon jaga kebersamaan. Sebelumnya kan berjuang bersama, setelah ini terus berjuang bersama. Jangan sampai dengan adanya sertipikat malah menimbulkan masalah baru," ucapnya.

Lebih lanjut, Surya Tjandra mengemukakan bahwa semua pihak dari mulai Presiden RI, Joko Widodo hingga Kementerian ATR/BPN sangat peduli dengan penyelesaian kasus agraria. 

"Pak Jokowi itu rapat beberapa kali untuk membahas kasus agraria, total ada 137 prioritas kasus agraria dan tahun ini diagendakan selesai 50 persen. Mudah-mudahan dari semangat yang diberikan warga Bandungan ini bisa ditularkan ke teman-teman kita yang masih berjuang. Terima kasih sekali untuk para petani, ini hasil dari perjuangan para petani," katanya.

Hal serupa dipaparkan oleh Deputi II Kantor Staf Presiden, Abednego Tarigan. Ia mengatakan bahwa Presiden RI, Joko Widodo menetapkan permasalahan agraria menjadi bagian agenda pembangunan, baik itu pada kawasan non hutan maupun kawasan hutan. Sehingga di sana pihaknya ingin mengamati langsung bagaimana penyelesaian tersebut dan bagaimana prosesnya di lapangan.

Abednego Tarigan juga menekankan terkait pentingnya peran pemerintah daerah terkait untuk turut serta melaksanakan percepatan pembangunan. 

"Saya sudah bertemu Pak Bupati Semarang dan menyampaikan beberapa perkembangan yang ada. Pak Gubernur Ganjar juga turut mendukung penyelesaian tanah di Jawa Tengah. Mudah-mudahan hal ini memberikan kesejahteraan di masa depan. Satu pesan Presiden, kita tak hanya memenuhi hak atas tanah masyarakat, namun juga persoalan kesejahteraan," ucapnya. []


Berita terkait
Kementerian ATR/BPN Modernisasi UMKM Minahasa Selatan
Kementerian ATR/BPN mengapresiasi keberhasilan program pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan mengalami peningkatan yang signifikan.
Kementerian ATR/BPN Gelar Sosialisasi Maturitas SPIP
Kementerian ATR/BPN gelar sosialisasi SPIP bertujuan untuk mendukung tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien.
Kementerian ATR/BPN Wujudkan Pelayanan Publik Berkualitas
Kementerian ATR/BPN bahas pengelolaan Pengaduan yang terstruktur dan sistematis merupakan wujud pelayanan publik yang berkualitas.
0
FAO Apresiasi Capaian Kinerja Pertanian Indonesia
Kepala Perwakilan FAO, Rajendra Aryal mengapresiasi capaian kerja yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian selama tiga tahun terakhir.