Suntikan Vaksin Booster, Turunkan Risiko Kematian Akibat Omicron Hingga 95 Persen

Booster menawarkan perlindungan tingkat tinggi dari rawat inap dan kematian pada pasien yang paling rentan.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) memperlihatkan sebuah temuan baru, bahwa pemberian vaksin booster dapat menurunkan risiko kematian akibat infeksi SARS-CoV-2 varian omicron hingga 95 persen. Efektivitas dosis penguat vaksin Covid-19 itu terungkap lewat analisis kematian warga di atas usia 50-an.

Kepala Imunisasi UKHSA dr Mary Ramsay mengatakan, vaksin membantu melindungi masyarakat dari efek Covid-19. Sementara itu, booster menawarkan perlindungan tingkat tinggi dari rawat inap dan kematian pada pasien yang paling rentan.

"Pandemi belum berakhir dan vaksin adalah cara terbaik untuk meningkatkan perlindungan Anda," kata Ramsay, dikutip The Sun, Jumat, 28 Januari 2022.

Sebelumnya, data menunjukkan kecil kemungkinan seseorang akan terinfeksi varian omicron setelah mendapat vaksin booster. Jika mereka terinfeksi varian tersebut, penyakitnya akan menjadi yang lebih ringan karena adanya booster.

Data terbaru menunjukkan booster bekerja melawan sub-varian baru omicron BA.2 yang mulai menyebar di Inggris. Tiga pekan setelah suntikan vaksin booster, efektivitas melawan penyakit simtomatik meningkat menjadi 63 persen untuk omicron asli BA.1 dan 70 persen untuk BA.2.

Penelitian dari UKHSA menemukan booster 92 persen efektif dalam menghentikan rawat inap, dua pekan setelah diberikan. Konsultan Epidemiologi UKHSA dr Gayatri Amirthalingam mengatakan, ada semakin banyak bukti yang menunjukkan jika ibu hamil akan berisiko lebih tinggi terkena penyakit serius akibat Covid-19, terutama pada masa akhir kehamilan.



Pandemi belum berakhir dan vaksin adalah cara terbaik untuk meningkatkan perlindungan Anda.



"Pemantauan berkelanjutan kami terhadap program vaksin terus memberikan bukti yang meyakinkan tentang keamanan vaksin Covid-19 pada ibu hamil. Saya akan mendesak semua ibu hamil untuk tidak menunda-nunda vaksinasi. Ini adalah cara terbaik untuk melindungi Anda dan bayi Anda," kata Amirthalingam.

Awal bulan ini, empat dari lima pasien omicron di rumah sakit pada puncak kasus diketahui belum mendapatkan vaksin booster. Sekretaris Kesehatan dan Perawatan Sosial Sajid Javid mengatakan upaya tak kenal lelah dari Layanan Kesehatan Nasional (NHS) dan pihak-pihak yang mendukung vaksinasi booster telah melindungi lebih dari 37 juta orang.

"Saat kita belajar untuk hidup dengan Covid-19, kita perlu melihat dengan jelas bahwa virus ini tidak akan hilang. Jadi, silakan dapatkan vaksin pertama, kedua, atau booster Anda," ujarnya.

Pekan lalu, pembatasan Rencana B ditangguhkan setelah Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan bahwa jumlah kasus Covid-19 dan rawat inap turun. 

"Karena kampanye pendorong yang luar biasa bersama dengan cara publik menanggapi langkah-langkah Rencana B, kita dapat kembali ke Rencana A di Inggris dan membiarkan peraturan Rencana B kandas," kata Johnson. []


Baca Juga


Berita terkait
Abu Dhabi Haruskan Pengunjung Sudah Vaksinasi Booster
Menghadapi lonjakan Covid-19 Abu Dhabi mengharuskan orang yang memasuki kota itu menunjukkan bukti suntikan booster
Vaksinasi Booster Tingkatkan Perlindungan Terhadap Varian Omicron
CDC AS mengatakan mereka memiliki bukti bahwa vaksin Covid-19 dapat melawan varian Omicron
Epidemiolog: Vaksin Booster Harus Digencarkan untuk Cegah Omicron
Masyarakat harus menyikapi Omicron ini dengan serius atau tidak menyepelekan meski penurunan kasus Covid-19 sudah sempat terjadi.
0
FAO Apresiasi Capaian Kinerja Pertanian Indonesia
Kepala Perwakilan FAO, Rajendra Aryal mengapresiasi capaian kerja yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian selama tiga tahun terakhir.