Varian Omicron Sudah Ada di Eropa Barat Sebelum di Afrika Selatan

WHO mengingatkan tindakan pencegahan yang harus digunakan untuk menghentikan penyebaran virus corona lebih jauh
Ilustrasi: Covid-19 Varian Omicron (Foto: dw.com/id)

Jakarta – Sementara para ilmuwan berlomba-lomba untuk memahami keganasan dan penularan Omicron, varian baru virus corona, Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO) hari Selasa, 30 November 2021, sekali lagi mendesak agar tetap waspada dan berhati-hati. WHO mengingatkan tindakan pencegahan yang harus digunakan untuk menghentikan penyebaran virus corona lebih jauh.

"Karena kita tidak punya gambaran lengkap tentang varian ini, selama tidak diketahui kemanjuran vaksin yang ada (pada Omicron), maka (kita) perlu mengambil langkah-langkah yang telah diketahui berhasil," kata Christian Lindmeier, juru bicara WHO, dalam sebuah jumpa pers di Jenewa yang telah dijadwalkan, 30 November 2021.

Langkah-langkah itu termasuk "mengenakan masker jika dimungkinkan dan dianjurkan ketika berada di ruangan dengan lebih dari satu orang, membuat ventilasi ruangan jika memungkinkan, sesering mungkin menjaga kebersihan tangan dan tubuh sebagaimana biasanya ...Langkah – langkah tersebut terbukti berhasil.”

vaksinasi covid di soweto afselPetugas memberikan vaksinasi Covid-19 kepada warga di Soweto, Afrika Selatan, 29 November 2021. Bukti baru mengungkapkan varian omicron sudah ada di Eropa Barat jauh sebelum terdeteksi di Afrika Selatan (Foto: voaindonesia.com/AP)

Pesan WHO itu disampaikan ketika laporan menunjukkan potensi kekhawatiran di antara satu perusahaan farmasi bahwa vaksin yang ada mungkin tidak begitu efektif pada varian baru, seperti untuk varian sebelumnya, varian Delta. Lindmeier mengatakan lebih banyak waktu diperlukan untuk mencapai kesimpulan mengenai varian Omicron.

Sementara bukti baru mengungkapkan varian omicron sudah ada di Eropa Barat jauh sebelum kasus pertama diidentifikasi secara resmi di Afrika Selatan.

Pihak berwenang di Belanda mengatakan, Selasa, 30 November 2021, varian tersebut terdeteksi dalam sampel uji pada 19 November 2021 - seminggu sebelum infeksi positif terdeteksi Jumat, 26 November 2021, lalu di antara penumpang yang tiba di Amsterdam dengan penerbangan dari Afrika Selatan.

Pejabat kesehatan di Jepang dan Prancis juga mengkonfirmasi kasus omicron pertama hari Selasa, masuk dalam daftar negara yang terus bertambah termasuk Inggris, Kanada, Skotlandia, Australia, Austria, Spanyol dan Swedia.

Kemunculan dan kecepatan penyebaran omicron itu mendorong Stephane Bancel, kepala eksekutif farmasi Moderna, dalam sebuah wawancara dengan The Financial Times hari Selasa memperingatkan vaksin Covid-19 yang ada di dunia mungkin kurang efektif pada varian baru itu dibandingkan dengan delta dan varian-varian sebelumnya.

nakes ambil sampel tes pcr di bandara afselSeorang petugas medis melakukan tes PCR terhadap seorang penumpang di Bandara Johannesburg, di tengah perebakan Covid-19 Varian Omicron di Afrika Selatan, 27 November 2021 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Prediksi Bancel mengenai "penurunan materi" dalam efektivitas vaksin - termasuk yang dikembangkan oleh Moderna - mengakibatkan pasar keuangan global anjlok hari Selasa, dengan Nikkei Tokyo turun 1,5%, harga minyak mentah berjangka melemah lebih dari 3% persen, dan saham berjangka AS mengalami penurunan antara setengah hingga satu persen (mg/lt)/voaindonesia.com. []

Varian Omicron Timbulkan Keprihatinan Baru di Dunia

Biden Desak Vaksinasi Covid-19 Atasi Varian Omicron Bukan Pembatasan

Filipina Bersiap Hadapi Penyebaran Covid-19 Varian Omicron

Dokter Penemu Omicron Sebut Gejala-gejala Jika Tertular

Berita terkait
Jepang Konfirmasi Kasus Pertama Varian Omicron
Jepang, 30 November 2021, konfirmasi kasus pertama virus corona varian baru, Omicron, pada seorang pengunjung yang baru-baru ini tiba dari Namibia
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi