Vaksinasi Booster Tingkatkan Perlindungan Terhadap Varian Omicron

CDC AS mengatakan mereka memiliki bukti bahwa vaksin Covid-19 dapat melawan varian Omicron
Vaksin Covid-19 Pfizer di rumah sakit Lurie Children, 5 November 2021, di Chicago, AS (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC - Centers for Disease Control and Prevention) Amerika Serikat (AS) mengatakan mereka memiliki bukti bahwa vaksin Covid-19 dapat melawan varian Omicron.

Mengutip tiga penelitian, CDC mengatakan vaksin tampak bekerja sangat baik terutama pada mereka yang telah mendapat suntikan penguat atau booster. Penelitian-penelitian di Amerika ini adalah yang pertama yang mengkaji keefektifan vaksin terhadap varian Omicron.

Satu penelitian mengklaim temuan bahwa vaksin efektif dalam menurunkan jumlah pasien rawat inap dan kunjungan ke pusat layanan darurat setelah tiga dosis Pfizer atau Moderna.

Penelitian itu mengatakan tiga vaksinasi 90% efektif mencegah rawat inap ketika varian delta dan Omicron merajalela. Ditambahkan, vaksinasi juga membuat kunjungan ke pusat layanan darurat turun dari 94 persen ketika delta merebak, menjadi 82% ketika gelombang Omicron tiba.

apoteker siapkan vaksin di amerikaApoteker CVS Gerard Diebner menyiapkan vaksin Covid-19 untuk penghuni panti jompo di Harlem Center for Nursing and Rehabilitation, fasilitas panti jompo di New York, AS, pada 15 Januari 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Penelitian lain memfokuskan pada angka kematian, dan mendapati bahwa mereka yang telah menerima suntikan penguat memiliki perlindungan terbaik terhadap varian Delta dan Omicron.

Penelitian ketiga mengkaji mereka yang telah divaksinasi dan kemudian terjangkit Covid-19. Penelitian ini mengklaim tiga vaksinasi Pfizer atau Moderna 67% efektif melawan kasus Omicron tanpa gejala atau asimtomatik, dibandingkan orang-orang yang tidak divaksinasi.

Dua penelitian mendapati seiring perjalanan waktu, perlindungan yang diberikan vaksin menurun dengan tingkat yang beragam.

Direktur CDC AS Rochelle WalenskyDirektur CDC AS, Rochelle Walensky (Foto: voaindonesia.com/AFP)

“Jika Anda memenuhi syarat untuk booster dan belum mendapatkannya, Anda tidak up-to-date dan perlu mendapatkan booster,” ujar Direktur CDC, Dr Rochelle Walensky, dalam penjelasan di Gedung Putih pada Jumat, 21 Januari 2022.

Ketika memberi penjelasan itu Walensky mengatakan jumlah rata-rata kasus Omicron turun 5% secara nasional, namun sebagian besar daerah justru mulai melonjak. Ia menunjukkan adanya sekitar 744.600 kasus per hari rata-rata dalam tujuh hari belakangan ini.

Laporan situs independen, worldometers, menunjukkan kasus harian baru Covid-19 di AS terus meroket sejak awal Januari 2022 dengan jumlah terbanyak pada tanggal 7 Januari 2022 yaitu 895.925. Sedangkan jumlah kumulatif Covid-19 di AS sampai tanggal 23 Januari 2022 sebanyak 71.682.090 dengan 888.531 kematian. AS terus berada di puncak pandemi Covid-19 dunia.

Walensky memperingatkan bahwa peningkatan kasus kemungkinan masih akan terjadi di beberapa bagian Amerika (em/pp)/voaindonesia.com. []

Vaksinasi Booster Cek Tiket Vaksinasi di PeduliLindungi

Apakah Vaksin Booster Penting untuk Tubuh? Ini Penjelasan Dokter WHO

Vaksinasi Booster Dimulai 12 Januari 2022 Stok Vaksin Cukup

Abu Dhabi Haruskan Pengunjung Sudah Vaksinasi Booster

apoteker siapkan vaksin di amerikaApoteker CVS Gerard Diebner menyiapkan vaksin Covid-19 untuk penghuni panti jompo di Harlem Center for Nursing and Rehabilitation, fasilitas panti jompo di New York, AS, pada 15 Januari 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Berita terkait
Epidemiolog: Vaksin Booster Harus Digencarkan untuk Cegah Omicron
Masyarakat harus menyikapi Omicron ini dengan serius atau tidak menyepelekan meski penurunan kasus Covid-19 sudah sempat terjadi.