Sukses, Perusahaan Tercatat di BEI Capai 700 Emiten

Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan minat perusahaan untuk mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pengunjung beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. (Foto: Antara/Reno Esnir)

Jakarta - Pandemi virus corona  Covid-19 tidak menyurutkan minat perusahaan untuk memanfaatkan pendanaan melalui pasar modal Indonesia, yaitu  penerbitan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal tersebut tercermin pada hari ini, Kamis, 27 Agustus 2020, perusahaan tercatat mencapai 700 emiten.

Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia, Yulianto AJi Sadono, sebanyak 100 perusahaan tercatat saham baru telah melantai di Bursa  dalam waktu kurang dari dua tahun sejak 28 September 2018 saat seremoni perusahaan tercatat saham ke-600 hingga saat ini. "Pertumbuhan ini merupakan suatu pencapaian bagi BEI dan juga merupakan bentuk kepercayaan dari para pelaku bisnis kepada pasar modal Indonesia," ucapnya dalam keterangan tertulis.

BEI terus berupaya membuat pasar modal Indonesia lebih inklusif dan menjadi rumah pertumbuhan dengan memberikan kemudahan untuk semua tingkatan perusahaan, khususnya start-up dan UMKM.

Baca Juga: Jokowi Apresiasi Kinerja Bursa Efek Indonesia 

Emiten ke-700 atau perusahaan ke-36 yang mencatatkan sahamnya sejak Januari 2020 adalah PT Transkon Jaya Tbk. dengan ticker code TRJA. PT Transkon Jaya Tbk. bergerak di bidang rental kendaraan untuk perusahaan tambang. 

Menurutnya, saat ini masih terdapat 11 perusahaan yang berada di pipeline pencatatan saham BEI. Hal ini menunjukkan minat perusahaan yang tinggi untuk IPO di tengah kondisi saat ini dan pasar modal Indonesia terus memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia dengan kredibilitasnya sebagai sumber pendanaan bagi dunia usaha.

Untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi dampak pandemi, Self-Regulatory Organization (SRO) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengimplementasikan serangkaian kebijakan dengan memberikan kemudahan bagi perusahaan mendapatkan pendanaan di pasar modal dan menciptakan kondisi pasar yang kondusif. Salah satu upaya BEI untuk meningkatkan jumlah perusahaan tercatat adalah senantiasa menyelenggarakan kegiatan edukasi kepada perusahaan mengenai mekanisme dan manfaat go public di seluruh Indonesia. 

Edukasi tersebut dilakukan secara online, melalui pertemuan bilateral antara BEI dan manajemen, atau pemilik perusahaan yang bertempat di kantor perusahaan, serta di 30 Kantor Perwakilan BEI di seluruh Indonesia. Selain itu, juga diselenggarakan kegiatan webinar untuk meningkatkan awareness tentang go public dari segi panduan teknis, manfaat, persyaratan, maupun prosesnya kepada sekumpulan perusahaan di Indonesia.

BEI terus berupaya membuat pasar modal Indonesia lebih inklusif dan menjadi rumah pertumbuhan dengan memberikan kemudahan untuk semua tingkatan perusahaan, khususnya start-up dan usaha kecil dan menengah (UKM) yang prospektif mendapatkan pendanaan melalui pasar modal. BEI mengeluarkan Peraturan No. I-V Kep-00059/BEI/07-2019 tanggal 22 Juli 2019 perihal Ketentuan Khusus Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham di Papan Akselerasi yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, sehingga perusahaan dengan aset skala kecil dan menengah dapat tercatat di Papan Akselerasi.

Menurut Yulianto, BEI juga memberikan kebijakan khusus yaitu stimulus berupa potongan biaya Pencatatan awal saham dan/atau biaya Pencatatan saham tambahan sebesar 50%  sebagaimana tertuang dalam Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00044/BEI/06-2020 tanggal 18 Juni 2020 perihal Kebijakan Khusus atas Biaya Pencatatan Awal Saham dan Biaya Pencatatan Saham Tambahan.

BEI bersama SRO lain dan OJK pada 10 Agustus 2020 telah melakukan soft launching Sistem Electronic Indonesia Public Offering (e-IPO) sebagai sarana atau sistem yang dapat membantu proses penawaran umum perdana agar menjadi lebih efisien, efektif, dan transparan. Dengan sistem ini diharapkan dapat meningkatkan kemudahan akses investor untuk dapat berpartisipasi dalam pasar perdana, mulai dari tahap pemesanan, pembentukan harga, penawaran umum perdana, hingga hasil penjatahan saham. 

Simak Pula: Kenali Indeks Saham yang Ada di Bursa Efek Indonesia

Dengan kemudahan informasi dan akses melalui sistem e-IPO ini, kepercayaan investor khususnya investor ritel terhadap proses penawaran Umum akan semakin meningkat, memperluas jangkauan kepada investor di seluruh Indonesia, dan mendorong lebih banyak lagi partisipasi investor yang ingin membeli saham dalam penawaran umum perdana.  "Investor kini dapat langsung mengakses situs e-IPO atau melalui Partisipan Sistem e-IPO yang telah terdaftar dan turut memantau seluruh proses penawaran umum," kata Yulianto. []

Berita terkait
Jadwal Libur Lebaran Bursa Efek Indonesia 2020
Bursa Efek Indonesia atau BEI telah mengeluarkan jadwal libur Lebaran dan cuti bersama pada Mei 2020
Jokowi Apresiasi Kinerja Bursa Efek Indonesia
Presiden Jokowi mengarepsiasi Bursa Efek Indonesia yang meraih kinerja positif meskipun di tengah pandemi Covid-19.
BEI Tegur 30 Emiten Belum Sampaikan Laporan Keuangan
BEI memberikan peringatan tertulis III dan denda sebesar Rp 150 juta kepada 30 emiten yang belum menyampaikan laporan keuangan.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)