Kulon Progo - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta mencanangkan Gerakan Menanam Pangan di Pekarangan (Gempar) secara serentak di 12 kapanewon, Jumat, 24 Juli 2020. Langkah ini dalam rangka mewujudkan kemandirian pangan di Bumi Binangun.
Bupati Kulon Progo, Sutedjo mengatakan, secara global terjadi ketidakseimbangan antara persediaan pangan dengan konsumsi sehingga perlu upaya untuk menyeimbangkannya. Salah satu cara yang dilakukan, selain berfokus pada lahan pertanian, juga dilakukan pemanfaatan lahan pekarangan.
"Apalagi pada saat pandemi covid-19, memaksa seseorang untuk tetap menjaga daya tahan tubuh dengan pangan yang cukup bergizi,"ujar Sutedjo di Samigaluh, Jumat, 24 Juli 2020. Kegiatan ini dilakukan di Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekarsari yang berada di Kalurahan Kebonharjo, Kapanewon Samigaluh.
Menurut Sutedjo, ekstensifikasi dan intensifikasi lahan persawahan untuk target peningkatan pangan masih bisa dilakukan. Namun di sisi lain, perlu juga memberi perhatian pada lahan pekarangan yang belum terlalu dioptimalkan pengelolaannya dan pendayagunaannya, sehingga bisa menjadi potensi.
Apalagi pada saat pandemi corona, memaksa seseorang untuk tetap menjaga daya tahan tubuh dengan pangan yang cukup bergizi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo, Aris Nugroho, mengatakan, Pemkab Kulon Progo pada 2021 sudah menganggarkan bantuan yang bersumber dari APBD, untuk 40 KWT dengan nilai Rp 10 juta bagi tiap kelompok. "Dianggarkan melalui APBD" tutur Aris.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Arofah Noor Indriani mengapresiasi proram Gempar yang dicanangkan oleh Kabupaten Kulon Progo. Program ini merupakan upaya mewujudkan kemandirian pangan, optimalisasi lahan pekarangan dan zekaligus meningkatkan ketersediaan pangan yang bergizi seimbang dan aman.
Dia berharap dengan kemandirian kelompok-kelompok wanita tani di Kulon Progo ini akan bisa mencukupi hingga tingkat DIY. "Potensi ada, namun belum optimal. Perlu didongkrak agar potensi yang ada di DIY dioptimalkan," ungkapnya. []