Jakarta - Perusahaan travel wisata asal Jerman, TUI melakukan beberapa strategi bisnis untuk menghindari kebangkrutan seperti yang dialami kompetitor mereka, Thomas Cook pada akhir September 2019 lalu.
Dilansir dari Independent, perusahaan yang bermarkas di Hannover, Jerman itu berencana menambah 10.000 penerbangan pada 2020 mendatang.
Direktur Pelaksana TUI Inggris, Dawn Wilson mengatakan pihaknya berencana akan menambah pilot untuk menunjang kualitas penerbangan.
Ia menyebutkan akan mengambil sebagian besar pegawai baru tersebut dari mantan karyawan Thomas Cook.
"Saya sangat bangga dapat berkomitmen untuk menawarkan kepada lebih dari 50 pilot Thomas Cook agar dapat bergabung dengan TUI Airways dan terus menerbangkan pelanggan di liburan mereka," kata Dawn pada Jumat, 11 Oktober.
Tidak hanya, kata Dawn, pihaknya juga akan merekrut 50 orang petugas dan 200 awak kabin yang merupakan mantan pegawai Thomas Cook untuk bergabung dengan TUI Airways.
TUI berencana akan menyiagakan penerbangan dari kota-kota yang sebelumnya menjadi fokus Thomas Cook, seperti Manchester, Birmingham, Newcastle, dan Glasgow dengan tujuan Spanyol, Turki, Mesir, Meksiko, dan Florida, Amerika Serikat.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pilot Maskapai Penerbangan Inggris Brian Strutton mengapresiasi langkah yang diambil TUI untuk merekrut mantan pilot dan pegawai Thomas Cook.
"Kami sangat mengapresiasi langkah yang diambil TUI untuk melakukan tanggungjawab moral dengan merekrut mantan pilot Thomas Cook. TUI telah mencapai pertumbuhan bisnisnya dengan cara-cara yang bertanggungjawab secara sosial," ujarnya.
Selain TUI Airways, maskapai lain yaitu British Airways dan Jet2 berencana akan mengambil beberapa rute yang ditinggalkan Thomas Cook, khususnya rute populer dari Gatwick, London ke Antalya, Turki.[]
Baca juga: